Sederet Fakta Biomassa Yang Perlu Kamu ketahui

fakta biomassa

Sumber biomassa yang beragam menjadikan pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi juga beragam. Terdapat berbagai macam fakta biomassa yang sangat menarik untuk dibahas lebih jauh.

Khususnya kamu yang sedang mempelajari energi terbarukan biomassa, fakta – fakta tentang biomassa yang akan kita ulas kali ini akan membuat kamu semakin penasaran dengan energi terbarukan tersebut.

Apa saja fakta biomassa yang menarik dibaliknya? Yuk simak informasi lengkapnya berikut ini!

Fakta Biomassa

sederet fakta biomassa

Ada banyak fakta biomassa di sekitar kita yang sangat jarang disadari. Berikut beberapa fakta tentang biomassa yang kamu perlu tahu :

Biomassa merupakan penghasil biogas

Seperti yang sudah banyak dijelaskan bahwa salah satu kegunaan biomassa adalah untuk menghasilkan biogas. Biogas ini dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan yang sangat bermanfaat bagi manusia.

Kotoran yang dianggap menjijikkan nyatanya sangat bermanfaat

Selama ini banyak orang yang menganggap kalau kotoran manusia dan hewan merupakan suatu limbah yang sangat menjijikkan. Padahal limbah tersebut sangat bermanfaat karena dapat diolah menjadi biogas.

Jadi kotoran hewan ternak tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk saja, melainkan bisa menjadi sumber utama pembuatan biomassa biogas. Hal tersebut juga berlaku pada kotoran manusia.

Cara membuatnya seperti apa?

Cara pembuatan biogas dari kotoran manusia dan hewan adalah memfermentasikannya dalam ruang tanpa udara yang sering disebut sebagai fermentasi anorganik untuk menghasilkan suatu gas metana. Nah, gas metana tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk memasak atau pun listrik.

Energi daur ulang

Energi biomassa dapat didaur ulang setiap hari dan dapat dikonversi menjadi berbagai macam bentuk energi lain seperti listrik atau dijadikan bahan bakar kompor gas karena energi alternatif ini bisa dijadikan biogas.

Sebuah perusahaan daur ulang di Cedar Rapids bernama Lowa bahkan telah berhasil memproduksi lebih dari 150 ton biomassa setiap harinya untuk menerangi 4000 rumah dengan mengolah sampah menjadi bahan bakar.

Mereka bahkan sangat optimis bisa terus mengembangkan energinya dengan teknologi baru dan optimis juga bahwa di masa depan energi biomassa akan semakin berkembang pesat. Lowa juga optimis kedepannya bisa memberikan penerangan terhadap lebih dari 4000 rumah dan bahkan sampai di atas 7000 rumah dalam beberapa tahun ke depan.

Terlebih jika sumber utama biomassa dapat lebih mudah ditemukan dan lebih mudah diolah maka proses produksi energi dari sampah jadi semakin cepat dan dapat dipergunakan untuk kepentingan dalam jumlah yang lebih besar.

Rumah kaca yang aman

efek rumah kaca

Secara alami energi biomassa akan melepaskan karbondioksida kembali ke atmosfer. Banyak yang beranggapan kalau hal ini adalah hal yang buruk karena kadar karbondioksida yang tinggi dianggap menjadi penyebab utama terjadinya global warming atau pemanasan global.

Hal tersebut bisa saja benar jika tidak ada tumbuhan di muka bumi ini. Jika ada tumbuhan di muka bumi ini kenyataan yang terjadi tidak demikian karena seperti yang kita pahami selama ini bahwa proses fotosintesis tumbuhan juga memerlukan karbondioksida.

Nah, karbondioksida yang dihasilkan tersebut nantinya akan ditangkap dan dikembalikan ke atmosfer untuk keperluan fotosintesis berbagai tanaman yang ada di muka bumi ini. Karbondioksida hasil biomassa juga bukan zat karbon yang pekat seperti yang dihasilkan oleh proses pembakaran fosil sehingga bisa dibilang penggunaan biomassa untuk energi adalah bersih.

Penggunaan energi biomassa yang diimbangi dengan proses reboisasi secara berkelanjutan berdampak sangat baik terhadap lingkungan.

Merupakan limbah eliminator

Sumber energi biomassa merupakan limbah eliminator. Apa yang dimaksud dengan limbah eliminator?

Jadi limbah eliminator adalah limbah yang dapat dibakar untuk menciptakan energi, listrik dan bentuk lain dari bahan bakar terbarukan.

Bahan bakar fosil akan digantikan oleh biomassa

Para ilmuan sudah memprediksi bahwa bahan bakar fosil akan habis suatu hari nanti karena bahan bakar fosil tersebut termasuk ke dalam golongan bahan bakar yang tidak dapat diperbarui. Sementara kebutuhan bahan bakar fosil setiap harinya selalu mengalami peningkatan.

Karena itu suatu hari nanti ketika bahan bakar fosil sudah benar – benar punah akan terjadi transisi besar – besaran manusia untuk beralih menggunakan energi biomassa sebagai energi penyelamat bagi mereka.

Di Amerika Serikat bahkan sudah ada sebuah pembangkit listrik terbesar yang mampu mengalirkan energi listrik untuk kapasitas 60.000 rumah. Pembangkit  listrik tersebut menggunakan teknologi biomassa sebagai sumber listriknya.

Sumber utama yang digunakan untuk menghasilkan biomassa adalah tebu, kayu sisa yang berasal dari lingkungan perkotaan sampai dengan sampah.

Sumber energi yang besar tersebut bahkan mampu mengurangi kebutuhan Amerika untuk impor minyak dalam jumlah 1 juta barel per tahunnya. Bagaimana dengan biomassa di Indonesia?

Di Indonesia, ada sebuah perusahaan bernama General Electric yang membuat suatu mesin yang dinamakan Jenbacher. Mesin tersebut bisa menggunakan berbagai macam gas termasuk natural gas dan sintetis gas.

Sintetis gas dari biomassa ini kandungan energinya rendah hanya seperdelapan saja. Karena kalori dari biomassanya rendah maka mesin akan mengalami penurunan tenaga. Sebagai contoh adalah mesin Jenbacher 612 yang jika dengan menggunakan bahan bakar natural gas menghasilkan 2 MW per mesin namun jika menggunakan sintetis gas hanya menghasilkan 1,2 MW yang artinya mengalami penurunan sampai 40% jika menggunakan sintetis gas.

Alat ini di Indonesia sudah terinstalasi sampai 425 unit yang mampu menghasilkan listrik sampai 900 MW.

Biomassa untuk kebutuhan rumah tangga

Biomassa untuk kebutuhan rumah tangga

Penggunaan kayu bakar dahulunya sudah digunakan untuk keperluan memasak atau menghangatkan tubuh. Sampai saat ini kayu bakar pun masih digunakan.

Nah, biomassa pun bisa dibuat dengan menggunakan kayu. Hanya saja untuk sumber biomassa berupa kayu yang digunakan ada beberapa kelemahan atau minusnya, di antaranya yaitu :

  • Mengakibatkan tingkat ketergantungan biomassa terhadap kayu semakin tinggi sementara jika kayu diambil dari hutan maka hal tersebut akan mengakibatkan dampak perubahan iklim yang lebih buruk dibandingkan ketika menggunakan fosil. Tanpa diimbangi dengan reboisasi dalam jumlah besar, kayu – kayu akan habis dan hutan – hutan akan mengalami perubahan fungsinya.
  • Jika kebutuhan biomassa besar sementara sumber biomassa seperti limbah tidak mencukupi, mau tidak mau kayu yang akan digunakan. Penanaman kayu memerlukan lahan yang luas untuk memenuhi kebutuhan energi biomassa sehingga akibatnya lahan untuk menanam tanaman pangan akan semakin sempit sehingga lama kelamaan akan muncul ancaman kelaparan.
  • Sumber biomassa berupa kayu yang langsung dibakar dapat menjadi penyebab terjadinya polusi dengan tingkatan yang sama dengan bahan bakar fosil.

Jika memang suatu negara memutuskan untuk beralih menggunakan energi biomassa yang dianggap sebagai sebuah energi terbarukan yang dapat diperbarui, maka tentu diharapkan teknologi biomassa juga akan mengalami perkembangan. Negara harus berkonsentrasi dengan teknologi pengembangan biomassa tersebut demi memasok kebutuhan ramah lingkungan dalam jumlah besar yang efisien dan ekonomis.

Kesimpulan

Sebagai sebuah energi terbarukan, biomassa dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan dan bisa menjadi pengganti bahan bakar fosil yang terancam punah.

Namun jika kebutuhan biomassa meningkat maka teknologi pengolahan biomassa juga harus ditingkatkan agar proses pengolahan biomassa tidak berdampak buruk pada lingkungan. Salah satu proses pengolahan biomassa yang dapat berdampak buruk pada lingkungan adalah pengolahan biomassa dengan membakar langsung sumber biomassa tersebut.

Baca Juga!

Leave a Comment

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru