Diperkenalkan sejak tahun 1940, banyak hal negatif yang awalnya dianggap sebagai suatu ‘kebenaran’ tentang teknologi AI atau Artificial Intelligence. AI dianggap sebagai suatu entitas jahat yang wajib digagalkan. Padahal di era modern seperti sekarang ini sudah banyak produk AI yang kita gunakan.
Apakah semua produk AI tersebut merupakan suatu entitas jahat?
Belum tentu. Bahkan banyak aktivitas manusia di era modern yang sangat terbantu dengan kehadiran teknologi baru AI atau Artificial Intelligence ini. Nah, agar lebih jelas tentang AI pada kesempatan kali ini kita akan membahasnya. So, let’s check these out!
Daftar isi
Apa Arti Artificial Intelligence (AI)?
AI atau Artificial Intelligence merupakan cabang teknologi yang berasal dari dua kata yaitu Artificial dan Intelligence. Artificial artinya buatan. Intelligence artinya kecerdasan.
Jadi, apa yang dimaksud dengan Artificial Intelligence?
Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan merupakan suatu simulasi dari kecerdasan manusia yang dimodelkan ke dalam suatu mesin pemrograman agar suatu perangkat atau sistem yang dituju bisa berpikir dan menjalankan tugas selayaknya manusia.
Ada juga pengertian tentang AI yang diungkapkan oleh Mc Leod dan Schell. Menurut Mc Leod dan Schell, AI merupakan aktivitas penyediaan sistem atau pun mesin yang memiliki kemampuan dan perilaku kecerdasan sama dengan kemampuan dan perilaku kecerdasan yang dimiliki atau ditampilkan oleh manusia.
Atau dengan kata lain bisa diartikan bahwa AI adalah suatu sistem komputer yang dapat melakukan beragam pekerjaan yang umumnya dilakukan dengan tenaga dan kecerdasan manusia. Hal yang menarik dari AI adalah bahwa teknologi ini mampu melakukan self-correction atau mengoreksi diri sendiri ketika mengalami kesalahan.
Kini, teknologi AI sudah digunakan dalam berbagai macam sistem dan manusia sangat terbantu dengan kehadirannya. AI sendiri memiliki beberapa cabang dan salah satu cabangnya adalah Machine Learning.
Apa yang Dimaksud Machine Learning?
Salah satu cabang AI ini merupakan suatu komponen penting dari ilmu perkembangan data yang berfokus pada penggunaan data dan algoritma untuk meniru cara manusia belajar dan bekerja secara bertahap.
Secara umum bisa dikatakan bahwa machine learning ini bekerja menganalisa suatu data yang berasal dari informasi data analitik dengan sedikit intervensi atau campur tangan manusia. Machine learning dilatih oleh operatornya dalam hal ini manusia untuk membuat suatu klasifikasi dan juga prediksi tentang perkembangan data dengan metode statistika data.
Pengembangan data yang ditangani oleh machine learning sendiri mencakup banyak hal termasuk berkaitan dengan teknologi, sistem, aplikasi atau pun bisnis.
Apa yang Dimaksud Data Analitik?
Data analitik adalah suatu bidang keilmuan yang bekerja dengan cara mengubah data mentah menjadi suatu instrumen atau wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Data analitik mencakup beragam teknologi, alat, dan proses yang digunakan untuk menemukan suatu tren dan sekaligus menjadi alat yang dipakai untuk memecahkan suatu masalah melalui pemanfaatan data yang telah didapatkan.
Dalam penerapannya secara prinsip, data analitik ini bisa diterapkan dan digunakan pada semua lini industri, bisnis atau pun teknologi. Melalui data analitik, AI dapat bekerja dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Jadi bisa disimpulkan bahwa data analitik adalah apa yang dilakukan oleh AI bahkan ketika AI tampak tidak sedang melakukan aktivitas apapun. Semua produk AI bekerja dengan menganalisis data – data melalui informasi yang didapatkan.
Apa Keuntungan Artificial Intelligence?
Ada banyak keuntungan dari hadirnya kecerdasan buatan atau sistem AI ini. Berikut beberapa keuntungan yang akan sangat dirasakan oleh manusia dengan kehadiran sistem AI dalam kehidupan, di antaranya :
1. Mengurangi kesalahan
Bergantung dengan data yang sudah dikumpulkan, sistem mampu mengambil keputusan yang tepat sehingga dapat membantu manusia mengurangi terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Salah satu keuntungan yang satu ini menjadi sebuah alasan juga mengapa banyak bidang yang mengadopsi atau menggunakan teknologi AI dalam membantu berbagai aktivitasnya.
2. Bisa bekerja kapan saja
Karena memanfaatkan suatu sistem, maka teknologi tidak seperti manusia yang memiliki masa kerja karena memiliki rasa capek. Ketika capek, maka manusia harus merefresh otak dan tenaganya dengan cara mendapatkan istirahat yang cukup.
Sistem AI tidak memiliki rasa capek karena bukan manusia sehingga mereka bisa bekerja kapan saja dan tidak perlu diistirahatkan.
3. Mampu menangani pekerjaan yang berulang
Berbagai tugas yang perlu dilakukan secara berulang bahkan bisa dimaksimalkan dengan memanfaatkan teknologi AI. Contohnya seperti rutinitas mengirimkan pesan email setiap hari kepada client, mengirimkan pesan email kepada customer dengan bahasa marketing secara rutin, menandai kalender dan sebagainya.
4. Mampu menangani banyak pekerjaan manusia yang beresiko
Berbagai macam keterbatasan manusia yang jika dikerjakan beresiko lupa, membahayakan nyawa atau tidak maksimal hasilnya kini sudah dapat dijalankan secara maksimal oleh robot atau sistem AI.
Sebagai contoh adalah sistem yang digunakan memprediksi bencana alam. Teknologi yang ada semakin akurat dan tentu jika digunakan dapat mengurangi tekanan pada manusia. Hasilnya pun memiliki tingkat akurasi yang tinggi terlebih jika dibandingkan cara pemrediksian bencana alam secara tradisional.
5. Dapat menjadi asisten digital manusia
Tidak semua orang mampu membayar asisten untuk membantu kesehariannya. Namun dengan mengorbankan satu kali biaya, sudah ada asisten digital AI yang bisa membantu keseharian manusia. Misalkan kehadiran smartphone yang memiliki fitur reminder. Dengan begitu manusia yang suka lupa dengan deadline atau kegiatannya bisa diingatkan oleh fitur yang diberikan smartphone tersebut.
6. Membantu meminimalisir penggunaan SDM
Dengan memanfaatkan teknologi AI, manusia bisa lebih berhemat karena dapat meminimalisir biaya tenaga kerja.
Sebagai contoh, jika dulu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan makanan banyak mempekerjakan karyawan untuk melakukan tugas kontrol dan packing, sekarang sudah ada mesin kontrol dan packing yang membantu sehingga proses pengolahan makanan jadi lebih hemat SDM dan lebih higienis.
Kini juga sudah banyak perusahaan yang memanfaatkan layanan robot virtual untuk berinteraksi dengan konsumennya.
7. Dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat
Dalam prosesnya, kecerdasan buatan menjadikan banyak pekerjaan bisa jadi atau selesai lebih cepat dibandingkan hanya mengandalkan manusia.
Mengapa demikian? Karena sebagaimana yang kita sudah bahas sebelumnya bahwa teknologi baru yang satu ini mampu melakukan self-correction atau mengoreksi kesalahannya sendiri tanpa menunggu bantuan manusia. Dengan demikian pekerjaan bisa lebih akurat dan lebih cepat juga.
Contoh Penggunaan dan Produk Artificial Intelligence
Ada banyak produk AI atau produk kecerdasan buatan yang kita bisa temukan di sekitar. Produk – produk AI tersebut bahkan saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari – hari manusia.
Berikut beberapa contoh penggunaan dan produk kecerdasan buatan atau AI yang kita bisa temukan :
1. Face ID
Face ID menjadi salah satu contoh produk AI yang dapat dimanfaatkan untuk membuka kunci ponsel dengan menggunakan sensor wajah. Produk AI yang satu ini mampu mengenali wajah pengguna perangkat melalui pemindaian dan identifikasi wajah.
Tak hanya bisa digunakan untuk membuka kunci ponsel, face ID juga menjadi sebuah teknologi terobosan baru dengan pemanfaatan artificial intelligence untuk melakukan pengawasan di bandara.
2. Peta dan navigasi
Produk artificial intelligence yang satu ini mampu membantu seseorang mengetahui perjalanan dengan jauh lebih mudah dan praktis. Bahkan pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya jadi lebih mudah dengan kehadiran maps.
Kamu tak perlu lagi menggunakan peta kertas yang kurang praktis dan tentunya tidak responsif. Maps sebagai peta dan navigasi mampu mengarahkan pengguna ke tempat tujuan secara praktis dan responsif.
Kamu pengguna maps baik itu Google Maps, Apple Maps, Waze atau aplikasi maps lainnya hanya perlu mengetikkan alamat tujuan yang ingin dituju. Kemudian AI dalam peta dan navigasi tersebut akan bekerja menyimpan dan mengingat visual bangunan yang akan dituju.
Sistem AI dalam peta navigasi juga mampu mengidentifikasi banyak hal selama pengguna berada di perjalanan seperti perubahan arus lalu lintas, kemacetan dan sebagainya. Dengan begitu perjalanan jadi lebih mudah.
3. E-payment
Pembayaran di era digital seperti sekarang ini sudah bisa memanfaatkan e-payment. Kamu bisa melakukan penyetoran, transfer, dan sekaligus berbelanja dengan e-payment tersebut. Sistem AI yang bekerja pada e-payment berperan dalam menjaga keamanan, memanage identitas pengguna dan mengontrol privasi pengguna.
Sistem AI pada e-payment juga mampu merekam jenis produk yang dibeli secara lengkap dengan informasi lain seperti kapan dan darimana kamu membeli produk tersebut. Teknologi AI yang ada juga sekaligus mengamati pola perilaku pengguna dari waktu ke waktu sehingga atas aktivitas atau transaksi yang dilakukan, sistem akan memberi peringatan dan verifikasi. Teknologi AI tersebut tentunya sangat bermanfaat untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya penipuan.
4. Sosial media
Bagi kamu pengguna sosial media, mungkin kamu pernah mengalami aktivitas suka scrolling sampai lupa waktu. Nah, sosial media memang didesain seperti itu karena teknologi AI yang dirancang mampu memantau minat pengguna sehingga apa yang ditayangkan sesuai minat.
Oleh sebab itu kamu akan merasa sangat senang untuk scroll karena apa yang keluar sesuai dengan apa yang menjadi kesukaan kamu.
5. Voice assistant
Hadirnya fitur voice assistant menjadikan seseorang lebih mudah untuk mengatur dan mencari sesuatu tanpa harus mengetik. Kamu bisa langsung berbicara tentang apa yang kamu butuhkan dengan voice assistant pada perangkat smartphone.
Salah satu produk AI dalam teknologi voice assistant yang sangat bermanfaat adalah asisten virtual Siri yang dikeluarkan oleh Apple. Siri memiliki voice assistant yang ramah untuk melakukan interaksi dengan manusia. Siri mampu memahami pertanyaan dan permintaan sesuai bahasa manusia.
6. Auto correct features
Untuk kamu pengguna ponsel android tentu sudah tidak asing lagi bahwa ketika menulis pesan dan terjadi kesalahan penulisan maka secara otomatis ponsel android tersebut akan mengoreksi kesalahan penulisan kamu.
Nah, fitur itulah yang disebut sebagai auto correct features. Pada fitur tersebut, AI memanfaatkan salah satu cabangnya yaitu machine learning untuk mempelajari dan memproses suatu bahasa sehingga dapat teridentifikasi ketika terjadi kesalahan penggunaan atau penulisan.
Selain apa yang kami sebutkan di atas, sebenarnya masih banyak produk – produk AI lainnya yang bisa ditemukan, bisa dirasakan dan dimanfaatkan dalam kehidupan.
Adakah Kelemahan AI?
Ya, setiap cabang teknologi pasti ada kelebihan dan kekurangan. Teknologi AI pun demikian. Berikut beberapa kelemahan Artificial Intelligence yang kamu perlu tahu :
1. Biaya pembuatan yang mahal
Karena sistem AI merupakan suatu teknologi terbaru yang mutakhir, maka wajar jika biaya pembuatannya mahal. Bahkan teknologi AI bisa dinikmati dengan mengeluarkan dana ratusan atau milyaran rupiah. Oleh karena itu sistem AI masih belum bisa dimanfaatkan secara menyeluruh karena hal tersebut.
2. Mengurangi lapangan pekerjaan manusia
Karena sudah banyak perusahaan yang sadar dan memanfaatkan teknologi AI, hal tersebut menjadikan pekerjaan yang semula dikerjakan oleh manusia menjadi hanya dikerjakan oleh suatu teknologi sehingga lapangan pekerjaan manusia pun menjadi semakin berkurang.
Sebagai contoh adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pengolahan makanan. Sebelum teknologi AI muncul, perusahaan tentu menggunakan tenaga manusia untuk mengolah sampai mengemas makanan.
Namun karena kemunculan teknologi AI menjadikan banyak sistem control quality produk sampai alat untuk mengemas makanan sehingga menjadikan tenaga manusia yang digunakan perusahaan berkurang.
3. Tidak memiliki kreativitas
Karena bekerja dengan data sesuai apa yang diinput sebelumnya, maka mesin dengan teknologi AI menjadi tidak memiliki kreativitas selayaknya manusia yang kreatif. Mereka hanya mempelajari data – data yang sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya tanpa bisa memodifikasi secara mandiri.
4. Tidak memahami etika
Komponen dalam diri manusia lainnya yang sulit dimasukkan dalam teknologi AI adalah etika. Sistem atau mesin yang memanfaatkan teknologi AI tidak mampu mempelajari moral manusia.
Kecerdasan buatan atau sistem artificial intelligence yang ada memang dapat membantu organisasi atau perusahaan mengurangi waktu kerja, menghemat biaya, mengurangi tenaga manusia dan bahkan menyelesaikan tugas semaksimal mungkin dalam tempo cepat.
Namun mesin atau teknologi tersebut tetap tidak dapat memahami dan memiliki etika sebagaimana manusia yang memiliki etika dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
Industri Apa Saja yang Menggunakan Teknologi Artificial Intelligence?
Kini, sudah banyak industri yang memanfaatkan teknologi AI untuk kepentingan operasionalnya. Di sini kita akan coba ulas data terbaru terkait penggunaan teknologi AI dalam industri. Dari beragam industri yang ada, hampir 95% industri teknologi memanfaatkan teknologi AI.
Namun selain industri teknologi, beberapa industri lainnya juga sudah memanfaatkannya. Berikut informasi terkait apa saja industri yang menggunakan teknologi AI dalam kegiatan dan operasionalnya :
1. Industri teknologi
Banyak produk teknologi yang memanfaatkan AI mulai dari keberadaan face ID, voice assistant, auto correct features pada smartphone atau perangkat komputer, maps, selfie features, aplikasi streaming seperti YouTube dan Spotify serta masih banyak lagi lainnya.
Tentu penggunaan AI dalam industri teknologi semakin lama akan semakin berkembang terlebih saat ini kita memang sudah memasuki era digital yang membuat hampir semua kegiatan manusia tak lepas kaitannya dengan produk digital yang membawa banyak perubahan.
2. Industri Otomotif
Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan AI pada industri otomatif cukup banyak juga. Salah satu contohnya adalah teknologi self driving pada mobil kelas atas yang membuat pengendara tidak perlu lagi repot menyetir atau menyewa sopir ketika sedang mengantuk namun harus pergi ke suatu tempat saat itu juga.
Fitur self driving tersebut bisa diaktifkan dan mobil pun berjalan dengan asisten mengemudi yang sangat menyenangkan.
3. Industri Manufaktur
Industri manufaktur juga termasuk yang paling getol membawa perubahan AI dalam operasionalnya karena dianggap teknologi AI dapat lebih menghemat biaya operasional perusahaan. Sebagai contoh adalah penggunaan microchip dan circuit board yang sudah memanfaatkan teknologi AI untuk memeriksa error pada produk.
Dengan memanfaatkan microchip dan circuit board tersebut, kualitas produk semakin dapat ditingkatkan. Terlebih karena microchip dan circuit board dalam pemeriksaan kualitas produk lebih jeli dalam memeriksa adanya kesalahan atau kekurangan produk dibandingkan mata manusia.
Dalam industri manufaktur, sebenarnya AI sudah diperkenalkan di tahun 1950. Hanya saja pada waktu itu teknologi ini hanya dianggap sebagai ide menarik masa depan saja belum benar – benar dimanfaatkan. Namun kini, sudah banyak perusahaan yang memanfaatkannya.
4. Industri keamanan
Secara fisik, industri keamanan memanfaatkan orang untuk menduduki posisi sebagai satpam. Namun terkadang orang bisa saja lengah dengan suatu ancaman. Oleh karena itu AI dimanfaatkan untuk membantu satpam dalam mengamankan suatu wilayah, kompleks, gedung, kantor, perusahaan, atau rumah.
Contoh pemanfaatan AI dalam industri keamanan adalah kehadiran CCTV yang dimanfaatkan sebagai suatu bukti otentik gerak – gerik manusia, dan sebagai bukti atas terjadinya tindakan kejahatan atau potensi adanya kejahatan sehingga terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan bisa lebih dicegah.
5. Layanan keuangan
Teknologi AI juga digunakan dalam industri keuangan. Salah satu contohnya adalah kehadiran e-wallet atau dompet digital.
Dompet digital tersebut sudah memanfaatkan teknologi AI untuk melindungi pembayaran. Sistem kecerdasan buatan yang ditanam pada dompet digital sudah memiliki data wajah pemilik dompet digital atau sidik jari yang memungkinkan tidak ada orang lain selain pemilik dompet digital yang bisa mengakses dompet digital tersebut tanpa persetujuan pemiliknya.
6. Industri kimia
Industri kimia menjadi salah satu sektor ekonomi terbesar di dunia karena hampir 96% dari produk manufaktur membutuhkan bahan – bahan kimia dalam proses pembuatannya. Sementara pembuatan bahan kimia sudah memanfaatkan kombinasi teknologi AI.
Banyak mesin pembuatan bahan kimia yang memanfaatkan teknologi ini dengan mengombinasikan IIoT (Industrial Internet of Things), advanced analystic, data analitik, dan pengumpulan data secara real-time.
7. Industri kesehatan
Pemanfaatan teknologi AI dalam bidang kesehatan membantu dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pasien dengan adanya alat prognosis atau diagnosis. Alat tersebut dapat lebih intens memeriksa kesehatan pasien dibandingkan diagnosa fisik oleh dokter.
Oleh karena itu penggunaannya membantu dokter dalam mendiagnosa pasien agar hasil diagnosa yang didapatkan semakin akurat. Contoh penerapan AI lainnya dalam industri kesehatan seperti face mask detection, early discharge planning, dan sebagainya.
Bagaimana Masa Depan AI?
Di masa depan, akan semakin banyak produk yang memanfaatkan teknologi AI untuk berbagai kepentingan. Akan semakin banyak industri – industri yang memanfaatkan AI untuk berbagai keperluan termasuk mengefisiensi waktu pengerjaan suatu tugas dan meminimalisir biaya untuk membayar tenaga manusia.
AI akan menjadi lebih kuat dan semakin kuat. Oleh karenanya manusia mau tidak mau harus mulai mempertimbangkan dan mempelajari AI secara lebih mendalam. Kemampuan adaptasi dengan teknologi yang semakin berkembang juga wajib dimiliki.
Kesimpulan
Pemanfaatan teknologi AI akan semakin meningkat pesat. Akan semakin banyak industri – industri maju yang memanfaatkan teknologi AI untuk berbagai kepentingan termasuk untuk meminimalisir biaya tenaga kerja manusia.
Bahkan teknologi AI juga akan semakin dekat dengan keseharian manusia. Tidak hanya sebatas smartphone dan aplikasi saja yang memanfaatkan teknologi AI, perangkat rumah tangga yang memanfaatkan teknologi AI akan semakin berkembang.