Digital Forensik dalam Pembuktian Tindak Pidana

Digital Forensik dalam Pembuktian Tindak Pidana

Di era digital seperti sekarang ini forensik tidak hanya tentang pengecekan anatomi tubuh manusia, baik manusia hidup atau manusia yang sudah mati saja melainkan juga berkaitan dengan pengecekan digital.

Pengecekan forensik secara digital kita kenal sebagai digital forensik. Digital forensik dalam pembuktian tindak pidana memegang peranan yang sangat penting untuk menemukan suatu bukti digital yang tersimpan guna mendukung bukti – bukti yang sudah ada.

Selengkapnya tentang digital forensik dalam pembuktian tindak pidana bisa kamu simak dalam ulasan berikut!

Digital Forensik Adalah

Digital forensik adalah suatu metode investigasi untuk menemukan digital evidence atau bukti digital guna memecahkan suatu perkara. Dalam perkara tindak pidana penipuan atau pun tindak pidana kejahatan lainnya termasuk pembunuhan dan perampokan, digital evidence diperlukan.

Bukti digital diteliti dan dianalisis untuk mengetahui seberapa besar alat bukti yang dicoba dihilangkan oleh pelaku suatu tindak pidana tersebut. Karena memang bukan hal yang jarang terjadi ketika seseorang yang melakukan tindak pidana berusaha menghilangkan alat bukti.

Bukan hanya alat bukti di TKP melainkan juga alat bukti digital yang ada di perangkat elektroniknya. Oleh karena itu dalam digital forensik, semua alat elektronik yang berkemungkinan digunakan oleh pelaku kejahatan seperti handphone, komputer, laptop sampai dengan CCTV akan diperiksa dengan ilmu digital forensik oleh seorang ahli digital forensik yang ditunjuk penyidik.

Digital Forensik Dalam Pembuktian Tindak Pidana

Dalam pembuktian suatu tindak pidana, sesuai yang tercantum pada pasal 5 ayat (1) Undang – Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2008 dan Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik bahwa informasi elektronik dan atau dokumen elektronik merupakan alat bukti hukum yang sah.

Oleh karena itu, sebagai bagian dari barang bukti maka peran digital forensik ini sangatlah penting. Tidak hanya dapat digunakan dalam mengungkap suatu kejahatan yang berkaitan dengan kejahatan digital saja melainkan juga bisa digunakan untuk mengungkap suatu kejahatan konvensional dan dijadikan pelengkap dari barang bukti yang sudah ada.

Proses penanganan alat bukti digital melalui digital forensik tidak sama seperti forensik yang membedah secara langsung tubuh manusia, melainkan alat bukti digital yang asli tidak akan diotak – atik.

Alat bukti digital yang asli tersebut akan dijadikan sebagai pembanding dengan alat bukti digital yang sudah dikloningkan agar penyidik bisa tahu apakah pelaku suatu tindak kejahatan melakukan upaya – upaya penghilangan barang bukti digital atau tidak.

Jika memang ada upaya penghilangan barang bukti termasuk merusak TKP dan menghilangkan barang bukti digital, maka pelaku tindak kejahatan tersebut akan diberikan hukuman yang lebih memberatkan karena upaya penghilangan barang bukti mendapat ancaman pidana.

Tujuan Digital Forensik

Sebagaimana yang sudah kami sampaikan sebelumnya bahwa digital forensik dalam pembuktian tindak pidana sangat penting, maka tujuan digital forensik tak bisa diremehkan.

Upaya pembuktian secara digital forensik yang dilakukan oleh seorang ahli digital forensik memiliki beberapa tujuan berikut ini :

Mengamankan barang bukti

Proses pengamanan barang bukti digital dan analisa bukti digital dalam digital forensik dilakukan dengan cara menjabarkan keadaan terkini dari suatu artefak digital. Apa yang dimaksud dengan artefak digital?

Artefak digital adalah suatu istilah yang mencakup sebuah sistem komputer, media penyimpanan (harddisk, flashdisk, CD-ROM), email atau gambar, bahkan sederetan paket yang dapat berpindah atau dipindah – pindahkan melalui jaringan komputer.

Semua artefak digital tersebut sangat penting dikumpulkan untuk menjadi digital evidence atau barang bukti digital.

Menganalisis dan mempresentasikan materi berbasis digital

Bukti digital yang sudah didapatkan kemudian dikloning dan hasil kloningannya tersebut akan dipulihkan, dianalisis dan digunakan untuk mempresentasikan materi berbasis digital di pengadilan. Ada atau tidaknya bukti digital yang dihilangkan pada alat bukti yang ada akan menjadi alasan pemaaf atau alasan pemberat seorang pelaku tindak pidana di pengadilan.

Mendukung proses identifikasi alat bukti dalam kurun waktu yang relatif cepat

Alat bukti yang didapatkan dalam digital forensik juga hadir untuk mendukung proses identifikasi alat bukti dalam tempo yang cepat agar nantinya dapat diperhitungkan ada atau tidaknya dampak yang ditimbulkan dari perilaku jahat seorang pelaku tindak pidana.

Dampak tersebut yang nantinya akan menjadi salah satu aspek penentu hakim dalam membuat suatu putusan atas sebuah perkara kejahatan yang dilakukan pelaku tindak pidana di persidangan.

Tahapan dalam Operasional Digital Forensik

Tak lengkap rasanya kalau membahas tentang digital forensik tanpa membahas tahapan dalam proses pembuktian barang bukti digital selama operasional digital forensik berlangsung.

Jadi dalam operasional digital forensik ada beberapa tahapan penting yang harus dilalui di antaranya :

Kloning

Barang bukti digital yang disita oleh penyidik kepolisian tentu adalah barang bukti asli. Namun bukan serta merta barang bukti asli tersebut yang akan diproses untuk keperluan forensik digital.

Barang bukti digital tersebut akan melalui proses kloning terlebih dahulu baru barang bukti kloningnya yang akan digunakan untuk forensik imaging. Tujuannya adalah agar barang bukti asli tidak terkontaminasi dan jika terjadi tindakan pelaku yang berupaya menghilangkan barang bukti maka bisa diketahui melalui barang bukti tersebut.

Identifikasi

Proses identifikasi atas barang bukti yang sudah dikloning adalah dengan menggunakan teknik hassing. Apa yang dimaksud dengan teknik hassing?

Teknik hassing adalah suatu upaya untuk menentukan atau membuat sidik jari digital terhadap barang bukti yang ada. Jadi setiap barang bukti digital yang ditemukan akan muncul sidik jari yang berbeda dengan barang bukti digital lainnya.

Namun sidik jari tersebut akan sama antara sidik jari pada barang bukti aslinya dengan sidik jari pada barang bukti yang sudah diduplikasi. Karena sama, maka jika ada orang yang berusaha mengubah satu bit sekalipun akan ketahuan.

Analisa data

Analisa data adalah proses pengecekan data – data yang terdapat di dalam barang bukti digital yang ditemukan entah itu data yang masih ada, data yang berupa history, data yang sudah terhapus, data yang disembunyikan, data yang terenkripsi dan sebagainya.

Orang awam tidak akan memiliki akses untuk menemukan atau mengetahui data – data tersebut, namun ahli digital forensik yang ditunjuk memiliki akses untuk mengecek semuanya.

Laporan dan kesimpulan

Tahap akhir yang dilalui dalam proses forensik digital oleh seorang ahli digital forensik adalah pembuatan laporan dan penarikan kesimpulan.

Jadi dari bukti digital yang sudah melalui serangkaian proses yang sebelumnya sudah kita bahas, dari sana seorang ahli digital forensik dapat membuat laporan pertanggungjawaban atas temuannya dan membuat kesimpulan.

Nantinya laporan pertanggungjawaban dan kesimpulan yang sudah dibuat akan dipertanggungjawabkan ahli di persidangan.

Kesimpulan

Digital forensik adalah salah satu proses dari upaya pengumpulan barang bukti untuk menemukan digital evidence atau barang bukti digital sehingga suatu perkara bisa mendapatkan lebih banyak petunjuk untuk dipecahkan.

Barang bukti digital yang didapatkan dalam digital forensik tidak serta merta digunakan melainkan melalui tahap pemrosesan barang bukti mulai dari pengkloningan, identifikasi, Analisa sampai dengan pembuatan laporan dan kesimpulan.

Baca Juga!

Leave a Comment

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru