Memahami perbedaan jenis perangkat AIS membantu Kamu menentukan jenis AIS yang Kamu perlukan di kapal.
Sebagai sebuah teknologi yang bekerja sebagai sistem, aplikasi AIS (Automatic Identification System) memiliki berbagai jenis perangkat transponder. Beberapa diantaranya AIS class A, AIS class B, dan AIS base station.
Ketiga jenis AIS ini memiliki sejumlah perbedaan, meski secara prinsip sama-sama merupakan transponder yang mendukung aplikasi AIS. Kali ini, kami akan membahas secara lebih detail perbedaan ketiganya dari beberapa aspek, meliputi:
- Pengguna
- Fungsi spesifik
- Teknologi transmisi
- Harga
Daftar isi
Sekilas AIS Class A, B, dan Base Station
AIS class A adalah transponder AIS paling canggih yang diperuntukkan bagi kapal-kapal komersial sesuai dengan kriteria konvensi SOLAS V/19. Konvensi tersebut merupakan kesepakatan yang mengikat seluruh anggota IMO (International Maritime Organization).
Sementara untuk jenis class B, menjadi transponder alternatif yang di sejumlah negara wajib digunakan oleh kapal-kapal yang tidak masuk kriteria SOLAS V/19.
Adapun AIS base station adalah transponder dengan fungsi utama pemantauan lalu lintas kapal. Umumnya, terpasang pada gedung atau stasiun yang mengelola lalu lintas di pesisir pantai. Tentu, dengan sedikit penyesuaian teknologi untuk menunjang penggunaannya.
Meski memiliki sejumlah perbedaan, tapi ketiga jenis perangkat AIS ini memiliki beberapa persamaan mendasar yang penting Kamu ketahui, antara lain:
- Sama-sama bekerja pada VHF (Very High Frequency).
- Beroperasi pada frekuensi 161.975 – 162.025 MHz.
- Melakukan proses pengiriman atau penerimaan data secara otomatis.
- Perangkat berbagi data untuk mendukung sistem yang sama (AIS).
- Memiliki MMSI (Maritime Mobile Service Identity), mirip nomor telepon tapi digunakan sebagai nomor untuk identitas yang mendukung komunikasi radio di wilayah maritim.
Selanjutnya, kita akan membahas perbedaan AIS class A dan class B, sekaligus dengan AIS base station.
Perbedaan Pengguna
Pengguna masing-masing jenis perangkat AIS berbeda-beda dan bersifat spesifik. Jika Kamu ingin menggunakannya, pastikan jenis yang Kamu beli sesuai dengan latar belakang Kamu sebagai pengguna.
Pengguna AIS Class A
Dalam kriteria yang SOLAS V/19 tetapkan, kriteria yang wajib memasang dan mengaktifkan AIS Class A antara lain:
- Kapal dengan rute pelayaran internasional (jenis apapun) dengan ukuran diatas GT 300. GT maksudnya Gross Tonnage (Tonase kotor).
- Kapal kargo ukuran di atas GT500 dengan rute pelayaran dalam negeri.
- Kapal penumpang dengan muatan di atas 12 orang dengan ukuran apapun.
Pengguna AIS Class B
Karena IMO tidak secara spesifik memberikan mandat untuk mengatur penggunanya, pengaturan AIS Class B bisa berbeda-beda di setiap negara.
Di Indonesia, jenis ini menjadi AIS kapal perikanan dan kapal-kapal dengan ukuran lebih kecil. Lengkapnya sebagai berikut:
- Kapal penangkap ikan ukuran minimal GT60.
- Kapal barang non-konvensi ukuran minimal GT35.
- Kapal dengan pelayaran antar-negara dengan berhubungan dengan urusan kepabeanan.
Pengguna AIS Base Station
Sesuai namanya, ini adalah jenis AIS yang digunakan di stasiun atau tempat mengatur lalu lintas kapal yang berada darat. Tentunya, di setiap lokasi ini ada petugas dan operator yang bekerja untuk memanfaatkan data AIS untuk melakukan pengaturan maritim.
Adapun penggunanya antara lain:
- Petugas SROP (Stasiun Radio Operasi Pantai)
- Petugas VTS (Vessel Traffic Station)
- Petugas pelabuhan/syahbandar (Kepala pelabuhan)
- Petugas di menara mercusuar
- DSBG
Perbedaan Fungsi dan Fitur
Pada dasarnya, semua jenis AIS menghadirkan fungsi yang sama, karena semuanya saling terhubung dalam mekanisme kerja yang sama.
Antara kelas A, kelas B, dan base station, semua saling berbagi dan mengakses informasi yang sama. Utamanya, untuk mencegah tabrakan antar kapal dan sejumlah potensi bahaya di lautan.
Namun, ketiganya memiliki sedikit fungsi spesifik.
Fungsi AIS Class A
- Dapat memesan slot waktu untuk rute kapal
- Dapat mengirim dan menerima (melakukan transmisi data) dengan sangat cepat.
- Dapat mengirim data statis dan dinamis sekaligus ke sistem AIS.
- Dapat berkomunikasi pesan baik tertulis maupun biner sekaligus, baik sebagai pengirim maupun penerima.
Fungsi AIS Class B
- Dapat memindai area kapal, tapi tidak bisa memesan slot waktu.
- Dapat mengirim laporan kapal dengan waktu cepat (meski di bawah AIS kelas A) ke sistem AIS.
- Dapat menerima pesan tertulis dan biner (tidak dapat mengirim).
Fungsi AIS Base Station
- Fungsi utamanya menjadi komando lalu lintas antar kapal di lautan.
- Dapat menerima dan mengkomunikasikan data AIS dari dan ke semua sumber.
- Dapat menjadi media transmisi antara kapal ke darat atau darat ke kapal dengan cepat dan akurat.
- Dapat memberikan instruksi dan peringatan bagi kapal-kapal yang berada pada cakupan area stasiun (tempat AIS terpasang).
Perbedaan Teknologi Transmisi dan Cara Kerja
Salah satu perbedaan teknologi yang paling mencolok dari ketiga jenis AIS ini adalah teknologi pengiriman datanya. Dengan perbedaan teknologi tersebut, cara kerja pada masing-masing AIS juga memiliki sedikit perbedaan berbeda. Baik pada kelas A, B, maupun base station.
Bagaimana cara kerja AIS untuk masing-masing jenisnya?
AIS Class A
AIS ini menggunakan teknologi transmisi SOTDMA (Self Organized Time Division Multiple Access). Cara kerjanya memungkinkan kapal yang membawa perangkat AIS Kelas A mendapatkan prioritas untuk menentukan slot waktu dalam rute pelayarannya.
Kira-kira, begini prosesnya:
- AIS memindai slot dan kapal-kapal di satu area sekitarnya.
- Layar AIS akan menampilkan berbagai slot yang tersedia.
- Kapal dapat memesan slot yang akan dilaluinya dan mentransmisikannya.
- Saat dipesan, secara otomatis base station dan kapal-kapal di sekitarnya juga akan mendapatkan informasi agar tidak menggunakan slot yang sudah dipesan.
- Waktu transmisinya cepat, di bawah 10 detik.
AIS Class B
Walau ada juga AIS kelas B yang menggunakan SOTDMA, tapi umumnya AIS ini menggunakan teknologi transmisi CSTDMA (Carrier Sense Time-Division Multiple Access).
Meski sama-sama dapat mentransmisikan data/informasi kapal, tapi kapal dengan CSTDMA ini harus ‘selalu mengalah’ dari kapal kelas A dengan teknologi STDMA.
Bagaimana maksudnya? Kamu bisa memahaminya dari proses kerja transmisinya sebagai berikut:
- AIS memindai slot dan kapal-kapal di satu area sekitarnya.
- Jika ada ruang slot di dekat posisinya yang tersedia, proses transmisi dapat dilakukan. Namun jika tidak, maka proses transmisi akan ditunda hingga slot tersedia.
- Kapal dengan AIS kelas B tidak dapat memesan slot, jadi hanya dapat mentransmisikan slot tersedia saja.
- Waktu transmisinya bisa mencapai 30 detik.
AIS Base Station
AIS jenis ketiga ini juga memiliki teknologi transmisi yang berbeda, yakni FATDMA (Fixed Access Time-Division Multiple Access). Mekanisme kerjanya secara khusus disesuaikan untuk kebutuhan penggunaan AIS di stasiun darat.
Mengingat dalam satu wilayah bisa jadi terdapat beberapa stasiun yang menggunakan perangkat AIS, maka setiap stasiun juga harus memesan slotnya.
- Stasiun AIS dapat menyiarkan informasi untuk pemesanan slot di peta slot AIS untuk transmisinya sendiri.
- Stasiun hanya dapat mentransmisikan data ke slot yang dipesan sebelumnya (fixed)
- Perangkat AIS Base Station biasanya memiliki beberapa konektor sehingga data yang ditangkap dapat ditampilkan pada berbagai jenis layar.
Perbedaan Harga
Karena masing-masing AIS memiliki sejumlah perbedaan, harga AIS untuk setiap jenisnya tentu saja berbeda. Variasi harga juga tergantung dari merk dan tipe yang Kamu beli nantinya.
Dari yang kami amati di berbagai marketplace dan sumber lainnya, berikut kisaran harga AIS kapal:
- AIS class B: berkisar $ 500 – $ 1,000 (Rp7.500.000 – Rp15.000.000)
- AIS class A: Berkisar $ 2,500 – $ 3,000 (Rp35.000.000 – Rp45.000.000)
Untuk jenis base station, umumnya harganya ‘gelap’. Kamu perlu mengontak langsung vendor yang menyediakan produknya untuk mendapatkan harga pastinya.
Perbandingan dan Kesimpulan
Untuk memudahkan Kamu memahami perbedaan pada masing-masing jenis perangkat AIS, Kamu bisa melihat dalam tabel berikut ini. Kami sudah meringkasnya!
AIS Class A | AIS Class B | AIS Base Station |
Penggunanya kapal-kapal yang masuk kriteria konvensi SOLAS V/19. | Penggunanya adalah kapal-kapal non-konvensi, yang di atur secara mandiri oleh masing-masing otoritas negara. | Penggunanya otoritas yang bertugas menjadi operator atau pengatur lalu lintas kapal di daratan. |
Membantu mengamankan rute pelayaran kapal-kapal besar dengan fungsi transmisi yang maksimal (penuh). | Membantu mengamankan rute pelayaran kapal yang lebih kecil dengan fungsi transmisi yang lebih terbatas. | Menjadi sumber data bagi pengatur lalu lintas laut untuk melakukan pengaturan bagi kapal-kapal yang melintas. |
Menggunakan sistem SOTDMA. | Menggunakan sistem CSTDMA. | Memakai sistem FATDMA. |
Harga lebih mahal. | Harga lebih terjangkau. | Harga gelap (Kontak Penjual) |
Dengan memahami perbedaan AIS Class A, AIS Class B, dan AIS Base Station lebih jelas, Kamu yang kini sedang hunting perangkat AIS, pasti akan mengetahui jenis mana yang harus Kamu beli. Selanjutnya, Kamu tinggal memilih merk dan tipe terbaik di jenis AIS pilihan Kamu!