Saat melihat pesawat terbang di udara, pernahkah Kamu berpikir mengenai bagaimana bentuk alas pesawat dan bagaimana prinsip aerodinamika pesawat tersebut? Jika Kamu masih belum menemukan jawabannya, Kamu bisa menyimak pembahasan mengenai alas pesawat dan aerodinamika pesawat di bawah ini.
Daftar isi
Apa Itu Alas Pesawat dan Aerodinamika Pesawat?
Pada umumnya, pesawat terbang akan dibuat dengan menerapkan prinsip aerodinamika. Hal ini tentunya dilakukan mengingat pesawat terbang merupakan salah satu benda padat yang dikelilingi gas/udara, saat pesawat tersebut diterbangkan.
Masih bingung dengan hal itu? Untuk memahami prinsip aerodinamika secara keseluruhan, maka tentunya, Kamu perlu memahami terlebih dahulu mengenai apa yang dimaksud dengan aerodinamika. Barulah kemudian, Kamu bisa mencari tahu mengenai bentuk pesawat dan teknologi aerodinamika yang diadopsi oleh pesawat terbang tersebut.
Baik itu mengenai bentuk badan, sayap, maupun alas pesawat dan aerodinamika pesawat tersebut. Dengan kata lain, untuk memahami prinsip aerodinamika pesawat. Maka cara terbaik adalah memahami pengertian dari aerodinamika tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan aerodinamika adalah salah satu ilmu fisika yang berkaitan dengan gas, udara, maupun gaya lainnya yang menyertai benda padat, bilamana benda padat tersebut bergerak menuju sekumpulan gas/udara.
Istilah lainnya yaitu bilamana benda padat bergerak, yang mana dalam pergerakannya tersebut, memungkinkan benda padat tersebut nantinya akan dialiri/dikelilingi oleh gas/udara. Dengan kata lain, agar benda padat tersebut bisa bergerak dengan leluasa, maka cara terbaik adalah dengan menerapkan teknologi aerodinamika pada benda padat tersebut.
Dimana jika benda padat tersebut diartikan sebagai pesawat terbang, maka agar pesawat tersebut bisa terbang dan bergerak diantara gas/udara. Cara terbaik adalah membuat pesawat dengan desain yang sesuai dengan prinsip-prinsip aerodinamika.
Baik itu mengenai desain alas pesawat dan aerodinamika, desain badan pesawat, ekor pesawat, dan yang lainnya. Namun sebenarnya, aerodinamika ini tidak hanya berlaku untuk pesawat terbang saja. Karena sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, bahwa aerodinamika berkaitan dengan udara, gas, dan gaya lainnya yang bekerja mengiringi benda padat.
Maka tentunya aerodinamika bisa diterapkan pada benda ataupun aktivitas lainnya yang berkaitan dengan hal itu. Misalnya saja mobil yang melaju dengan cepat, yang mana dalam pergerakannya, mobil tersebut akan dikelilingi oleh udara di sekelilingnya, saat dipacu dengan kecepatan tinggi.
Contoh lainnya yaitu saat atlet sepeda mencondongkan badannya ke depan. Maka disadari atau tidak, atlet sepeda tersebut akan bergerak diantara sekumpulan udara di yang mengelilingi tubuhnya, yang membuat sepeda yang dikendarainya bisa melaju dengan sangat kencang.
Prinsip Aerodinamika pada Pesawat
Gaya Angkat pada Pesawat akan Dihasilkan dari Udara
Karena pesawat terbang bergerak di sekeliling gas dan udara, maka secara otomatis, gaya angkat pada pesawat terbang tersebut akan dihasilkan dari udara yang bergerak. Khususnya dari udara yang bergerak cepat, yang berada di bagian atas pesawat.
Hal inilah kiranya yang menjadi prinsip aerodinamika pesawat yang utama. Dimana gaya angkat yang ada pada pesawat, sebenarnya bersumber dari sekumpulan udara yang bergerak cepat yang berasal dari bagian atas pesawat.
Gaya Angkat Pesawat akan Meningkat Bilamana Wings Pesawat Dibungkukkan
Prinsip lainnya dari aerodinamika pesawat tak lain yaitu gaya angkat pesawat yang berasal dari udara yang bergerak cepat tersebut akan meningkat, bilamana sayap (wings) pesawat dibungkukkan. Prinsip aerodinamika inilah yang diterapkan pesawat, bilamana ingin melakukan landing (mendarat).
Dengan kata lain, agar pesawat tersebut bisa melakukan landing dengan baik, maka secara otomatis, wings (sayap) pesawat yang menjadi penunjang alas pesawat dan aerodinamika pesawat ini harus dibuat secara fleksibel.
Dalam arti, sayap pesawat yang nantinya bisa menjadi media alas pesawat, hendaknya bisa dibungkukkan maupun ditegakkan, agar memudahkan pesawat dalam menaikkan dan menurunkan gaya angkat pesawat.
Gaya Angkat Pesawat akan Berkurang Jika Wings Pesawat Condong ke Atas
Jika pesawat terbang tersebut membungkukkan sayapnya, maka sudah bisa dipastikan jika gaya angkat pesawat tersebut akan naik, yang membantu pesawat tersebut dalam melakukan landing (pendaratan).
Lalu bagaimana jika pesawat tersebut akan memulai penerbangan? Sama halnya dengan prinsip aerodinamika pada poin sebelumnya, yang mana pergerakan pesawat akan dipengaruhi oleh udara yang ada di sekeliling pesawat tersebut.
Maka saat pesawat tersebut dalam memulai penerbangan, pesawat tersebut biasanya akan menegakkan sayap (wings) pesawat, sehingga lebih condong ke depan. Dengan demikian, maka bisa diartikan, bahwa bentuk dari alas pesawat dan aerodinamika pesawat ini sangat mempengaruhi proses pergerakan pesawat itu sendiri.
Sehingga untuk menjamin pesawat terbang tersebut bisa melakukan lepas landas (take off) dan landing (pendaratan) dengan baik, maupun untuk bertahan di sekeliling udara/gas, maka diperlukan bentuk wings yang fleksibel.
Bagaimana Membuat Alas Pesawat yang Sesuai dengan Prinsip Aerodinamika?
Dari penjelasan di atas bisa ditarik kesimpulan, bahwa bentuk dari alas pesawat ini akan mempengaruhi pergerakan pesawat saat akan melakukan take off, saat pesawat berada di udara, maupun saat melakukan pendaratan (landing).
Dengan kata lain, alas pesawat dan aerodinamika ini akan berperan penting dalam proses pergerakan pesawat. Namun apa yang dimaksud dengan alas pesawat ini? Beberapa orang menyebutkan bahwa alas pesawat adalah tempat dimana pesawat tersebut bisa mendarat dengan baik.
Dalam arti, alas pesawat yang dimaksud adalah landasan pacu pesawat. Namun ada juga yang mengartikan bahwa alas pesawat adalah komponen yang ada dalam pesawat, yang berperan penting dalam proses lepas landas (take off) dan pendaratan (landing) pesawat.
Dimana komponen yang dimaksud yaitu sayap (wings) pesawat yang bisa dibungkukkan maupun dicondongkan, serta roda pesawat, yang meliputi shock breaker roda pesawat. Jika mengikuti pendapat ini, maka sudah bisa dipastikan, bahwa cara membuat alas pesawat yang sesuai dengan prinsip aerodinamika tak lain dengan membuat sayap dan roda pesawat yang fleksibel.
Dari pembahasan diatas kiranya kini Kamu telah memahami mengenai alas pesawat dan aerodinamika pesawat, bukan? Dengan kata lain, setelah menyimak ulasan ini, tentunya Kamu kini tidak perlu bertanya lagi mengapa pesawat terbang perlu membungkukkan sayapnya bilamana akan landing, dan mengapa harus mencondongkannya saat akan take off.