Metode Agile dan Manfaatnya Untuk Manajemen Proyek

Metode Agile

Belum banyak orang yang tahu, metodologi agile merupakan hal yang ada di balik perangkat lunak dan produk yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Metode agile digunakan untuk mengembangkan manajemen proyek dan perangkat lunak. Metode ini sering digunakan secara berulang sehingga disebut juga dengan iterasi.

Metode agile dibuat untuk mempercepat perkembangan manajemen proyek dan perangkat lunak. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai metode agile dalam artikel ini kami akan membahas secara lengkap prinsip-prinsip utama agile, scrum, sprint dan kanban. Bisa dikatakan agile merupakan cara kita bekerja agar bisa mencapai tujuan dan mampu merespon perubahan lingkungan dengan cepat dan bisa terus beradaptasi.

Apa itu Agile?

Apa itu Agile?

Agile merupakan sebuah metodologi manajemen proyek. Dalam metode ini tim yang bekerja harus mampu beradaptasi dengan cepat dengan perubahan-perubahan yang terjadi dan kemunculan masalah-masalah yang tidak terduga. Itulah alasan mengapa metode ini disebut dengan agile yang berarti tangkas atau gesit dalam bahasa Indonesia.

Agile merupakan lawan dari metode waterfall karena dalam metode ini masih menggunakan pendekatan-pendekatan tradisional dalam manajemen proyeknya. Tim kerja akan melakukan pekerjaan secara berurutan yang sebelumnya telah dibagi ke dalam fase-fase yang berbeda setiap fase dan bisa dimulai hanya jika fase sebelumnya telah selesai dikerjakan.

Hal itu sangat berbeda jauh dengan metode agile yang memungkinkan terjadi secara bersamaan dan terus terhubung antara satu dengan lainnya. Hal ini bisa mendorong proses komunikasi ke arah yang lebih baik antara individu dengan tim.

Agile mendorong pemikiran yang mandiri meskipun pimpinan proyek bisa memutuskan pekerjaan mana yang menjadi prioritas dari satu hari ke hari berikutnya namun tim diberi kebebasan untuk mengambil inisiatif tentang bagaimana pekerjaan akan diselesaikan. Hal itu berarti manajer proyek harus memiliki kepercayaan terhadap timnya.

Secara resmi metode agile ini ada sejak tahun 2001 dan sejak saat itu telah memunculkan sejumlah metodologi seperti kanban dan scrum.

Apa itu Agile Manifesto?

Agile manifesto merupakan nilai-nilai dari pengembangan software development yang digagas oleh 17 orang developer software. Agile manifesto hadir untuk memperbaiki metode sebelumnya yaitu waterfall model karena memiliki proses dan jeda yang terlalu panjang diantara requirement dan delivery produk sehingga hal itu sangat riskan terhadap terjadinya proyek yang batal.

Ada 4 nilai dasar dalam agile manifesto yaitu:

Individual and Interaction over process and tools

Untuk poin pertama Agile Manifesto memberikan penekanan bahwa tiap individu dan juga interaksi yang ada di dalam sebuah proyek memiliki kendali secara penuh. Hal ini membuat tingkat interaksi dan komunikasi tim menjadi meningkat.

Working software over comprehensive documentation

Agile manifesto membuat requirement, desain interface, spesifikasi produk dan data-data lain bisa tersaji dengan ringkas sehingga sangat mudah dipahami.

Customer collaboration over contract negotiation

Agile manifesto lebih mengutamakan kolaborasi dan fleksibilitas antara klien dan developer sehingga kedua belah pihak bisa diuntungkan.

Responding to change over following a plan

Seperti yang sudah dibahas di atas bahwa waterfall model memiliki kecenderungan yang kaku dan bersifat tetap terhadap data proses yang telah dibuat sehingga tidak fleksibel. Hal ini sangat berbeda dengan agile yang mengutamakan fleksibilitas bagi developer sehingga bisa melakukan perubahan di dalam proyek. Kendati demikian bukan berarti agile manifesto mengesampingkan nilai-nilai perencanaan awal yang telah dibuat sebelumnya.

12 Prinsip Agile

Selain memiliki empat nilai dasar, agile manifesto juga memiliki 12 prinsip untuk dijadikan pedoman dasar dalam berpikir sebelum melakukan tindakan. Berikut ini adalah 12 prinsip agile manifesto:

Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan prinsip pertama agile manifesto. Pelanggan akan merasa puas saat menerima produk yang memiliki fungsi secara bertahap dibanding jika harus menunggu cukup lama sampai semua produk selesai dirilis.

Siap dengan Perubahan

Prinsip agile manifesto yang kedua yaitu siap dengan perubahan walaupun perubahan itu dapat menghambat kinerja tim.

Menciptakan Produk Secara Berkesinambungan

Prinsip berikutnya yaitu menciptakan produk secara berkesinambungan karena bisa jadi produk yang dirilis masih berupa prototipe dan kedepannya masih akan terus mengalami penyelesaian secara bertahap mengikuti preferensi konsumen.

Koordinasi Harian

Setiap anggota tim harus selalu melakukan koordinasi dari waktu ke waktu secara intens karena proses agile yang begitu cepat.

Motivasi yang Tinggi

Dalam agile manifesto setiap anggota tim harus memiliki motivasi yang tinggi karena setiap prosesnya mengharuskan tiap-tiap orang untuk bisa mengerjakan pekerjaannya masing-masing dengan kondisi yang minim supervisi. Tim yang memiliki motivasi tinggi biasanya mampu memberikan hasil terbaik dibanding mereka yang kurang termotivasi.

Komunikasi Secara Langsung

Karena proses kerja yang singkat maka proses komunikasi secara langsung jauh lebih efektif dibanding komunikasi menggunakan E-mail atau lainnya.

Produk Menjadi Indikator Kemajuan

Produk yang dihasilkan bisa dijadikan indikator kemajuan dan proses kerja kurang begitu berpengaruh. Persentase status proyek bukan dijadikan ukuran utama untuk menilai kemajuan sebuah proyek akan tetapi hasil akhir yang siap dirilis merupakan tolak ukurnya.

Perkembangan yang Berkelanjutan

Agile manifesto mengedepankan proses yang cekatan untuk sebuah development yang berkesinambungan. Agile memungkinkan semua stakeholder yang terkait akan terlibat dan mempertahankan tempo kerja tim yang berkelanjutan.

Memperhatikan Teknis

Agile manifesto sangat memperhatikan teknis pada tiap langkah yang diambil saat proses produksi dengan perhitungan yang matang. Karena makin bagus teknis akan membuat pekerjaan menjadi cepat selesai. Oleh sebab itu tiap anggota tim harus memiliki keterampilan dan desain yang baik untuk mempertahankan kecepatan dan meningkatkan kualitas produk.

Kesederhanaan

Agile mengutamakan bekerja secara cepat agar produk bisa selesai tepat waktu walaupun produk yang dihasilkan masih sederhana. Tim kerja harus fokus pada penyelesaian pekerjaan yang sesuai dengan prioritas dan tidak mudah terpancing untuk mengerjakan hal di luar sprint backlog.

Kemandirian

Karena minim supervisi maka setiap tim agile harus memiliki kemandirian tinggi saat menyelesaikan pekerjaan. Tim agile diharapkan bisa menyelesaikan pekerjaan tanpa harus mendapatkan pengawasan dan arahan yang banyak. Masing-masing anggota tim harus saling berbagi skill dan pengetahuan agar tercipta produk berkualitas tinggi.

Evaluasi

Prinsip agile yang terakhir yaitu evaluasi. Evaluasi diharapkan bisa meningkatkan progres perbaikan, meningkatkan keterampilan dan masing-masing anggota tim bisa saling membantu sehingga dapat bekerja secara efisien. Hal ini disebabkan karena tujuan utama agile yaitu untuk menyelaraskan development tim dengan keperluan bisnis.

Agile Vs Waterfall

Agile Vs Waterfall

Agile dan waterfall merupakan dua jenis metode yang paling sering dimanfaatkan dalam manajemen proyek karena keduanya memang sudah teruji sehingga banyak digunakan untuk manajemen proyek IT. Namun tentu saja tiap-tiap metode memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri-sendiri.

Perbedaan paling mencolok dari kedua metode ini yaitu dalam pengembangan perangkat lunak metode waterfall masih menggunakan cara-cara tradisional di mana setiap fase proyek harus selesai sebelum masuk ke fase berikutnya layaknya air terjun yang runtut ke bawah.

Hal ini berbeda dengan metode agile yang mengutamakan ketangkasan sehingga jauh lebih mudah dibanding dengan metode waterfall. Metode agile tidak terlalu saklek pada urutan dalam pengembangan software namun bisa langsung beberapa tahap sekaligus berjalan dalam satu waktu.

Metode agile lebih cocok untuk proyek dengan peluang ruang lingkup kecil dan lebih terbuka terhadap perubahan-perubahan walaupun ada beberapa kompensasi seperti jadwal yang berubah atau biaya yang lebih tinggi. Dengan menggunakan metode agile maka proses kerja bisa jauh lebih baik walaupun ruang lingkup proyek belum dapat dipastikan.

Sedangkan pada metode waterfall cenderung bekerja dengan lebih baik saat ruang lingkupnya cukup jelas dan ada batas waktunya. Biasanya dalam metode waterfall melibatkan tim dengan jumlah anggota yang cukup besar dan melibatkan pelanggan pada tahap awal saat proyek dimulai.

Karena metode agile jauh lebih fleksibel maka cocok digunakan untuk kinerja tim dengan anggota sedikit dan untuk proyek skala kecil. Berbeda dengan metode waterfall yang memiliki urutan pasti maka metode ini cocok digunakan untuk proyek besar.

Biasanya perusahaan sering menggabungkan dua metode tersebut untuk mendapatkan hasil yang maksimal yaitu menggunakan metode waterfall untuk menciptakan sebuah produk dan menggunakan metode agile untuk melakukan perubahan.

Istilah Umum dalam Agile dan Artinya

  1. Acceptance testing: merupakan deskripsi tentang cara kerja produk dan biasanya disajikan dalam bentuk contoh Bagaimana produk itu  digunakan.
  2. Daily meetings: rapat harian yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua anggota tim tetap memiliki komunikasi yang baik secara konstan.
  3. Extreme programing (XP): merupakan kerangka kerja agile tertentu seperti kanban atau scrum. XP dimanfaatkan untuk menghasilkan software berkualitas tinggi namun tanpa mengesampingkan kesehatan tim development.
  4. An iteration: pengembangan software yang dilaksanakan secara berulang dan bertahap.
  5. Lead time: adalah waktu jeda antara pesanan pelanggan dan pengiriman atau antara awal dan penyelesaian.
  6. Mob programing: merupakan pengembangan software baru yang mengharuskan semua tim bekerja pada proyek yang sama, waktu yang sama dan komputer yang sama.
  7. Pair programming: adalah dua orang programmer yang bekerja pada satu tempat kerja yang sama.
  8. The product backlog: yaitu daftar perbaikan, fitur dan perubahan yang dapat diberikan oleh tim untuk mencapai target mereka.
  9. The role of product owner: yaitu pemilik memastikan anggota tim mengirimkan produk sesuai dengan kebutuhan.
  10. Sprint: pekerjaan harus diselesaikan oleh semua anggota tim scrum dalam waktu yang sudah ditentukan.
  11. User stories: tim mengerjakan pekerjaan mereka dengan berkonsultasi dengan pelanggan atau pemilik produk.

Scrum dan Kanban, Dua Kerangka Agile Terpopuler

Scrum dan Kanban

Scrum dan kanban merupakan kerangka kerja agile yang paling populer. Namun tahukah kamu bahwa keduanya memiliki karakteristik yang berbeda?.

Apa itu Scrum?

Scrum merupakan framework agile yang dimanfaatkan tim untuk melakukan pengaturan secara mandiri dan mencapai tujuan bersama. Software development biasanya memanfaatkan scrum untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks dengan biaya yang lebih ringan dan berkelanjutan.

Inti dari scrum yaitu bekerja secara mandiri untuk memberi nilai ke pelanggan dalam jangka waktu yang telah disetujui sebelumnya yaitu saat masih dalam tahap planning. Pekerjaan-pekerjaan yang cocok memanfaatkan scrum yaitu pengembangan merek, pengembangan aplikasi baru dan kampanye iklan.

Apa itu Kanban?

Kanban merupakan sebuah metode yang ada di project management dan sangat berguna untuk memecahkan sebuah masalah secara efektif dan efisien. Metode kanban diadopsi dari bermacam bidang dan banyak dimanfaatkan karena bisa memudahkan sebuah proses kerja.

Dalam metode kanban adalah sebuah papan yang sangat efektif dalam memecahkan masalah. Papan tersebut memiliki tiga kolom utama yaitu requested, in progres dan done. Agar bisa mengetahui tiga hal itu maka masing-masing anggota tim harus lebih fokus dan lebih efektif dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Fungsi dari kanban yaitu untuk mengatur pergerakan bahan di dalam sistem produksi supaya bisa tepat waktu sedangkan untuk tujuannya yaitu agar bisa menandai kebutuhan-kebutuhan bahan baku dan menjamin bahan baku bisa dibuat tepat waktu sehingga proses produksi selanjutnya tetap bisa berjalan.

Manfaat Agile untuk Manajemen Proyek

Metode agile banyak digunakan dalam banyak proyek karena cukup efektif. Hampir semua bab bisnis baik itu pebisnis besar ataupun freelancer memanfaatkan metode agile seperti scrum dan kanban karena memang cocok untuk beberapa jenis bidang tertentu.

Berikut ini adalah beberapa manfaat agile untuk manajemen proyek:

Software Development

Pertama kali agile dibuat oleh software developers dan sampai saat ini masih dimanfaatkan untuk pengembangan software development dan proyek-proyek lain yang berbasis sistem komputer. Hal ini disebabkan karena agile bisa membuat pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif untuk mengimbangi perkembangan dunia komputer yang serba cepat.

Kepemimpinan dan Manajemen

Memanfaatkan metode agile dalam kepemimpinan dan manajemen bisa meningkatkan efektivitas kerja karena manajer bisa dengan mudah mengontrol kinerja setiap anggota tim. Sedangkan untuk anggota tim mereka bisa meningkatkan perannya dan memudahkan proses komunikasi serta meminimalisir stres dan konflik di tempat kerja sehingga produk yang dihasilkan lebih berkualitas.

Product Design

Metode agile bisa membuat Kamu lebih cepat menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Pelanggan juga bisa memberikan masukan pada tim developer untuk mengubah fitur atau menambahkan fitur tertentu sebelum  dirilis.

Pemasaran

Keberadaan teknologi membuat dunia pemasaran mengalami perubahan yang begitu signifikan. Oleh sebab itu dibutuhkan strategi marketing yang gesit dan mampu mengimbangi perubahan yang terus terjadi dari waktu ke waktu.

Di sinilah agile memiliki peran yang sangat penting karena mampu mengefektifkan kinerja tim developer sehingga mereka mampu terhubung dengan tim pemasaran, TI, keuangan dan hukum untuk menghadirkan kampanye iklan yang lebih cepat.

Baca juga: Cara membuat strategi dan rencana pemasaran

Kesimpulan

Kami harap sekarang Kamu memiliki gambaran tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip agile sehingga mampu mengaplikasikannya langsung di dunia kerja. Efektivitas dan efesiensi yang ada dalam prinsip agile menjadi kunci dalam mengembangkan produk yang dibutuhkan pasar dan manajemen proyek berskala besar.

Baca Juga!

Leave a Comment

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru