Satelit Komunikasi: Teori, Sejarah, Cara Kerja & Aplikasinya

mengenal satelit komunikasi

Satelit komunikasi memiliki peranan penting dalam membantu manusia di penjuru dunia untuk saling terhubung. 

Dari sekian banyak jenis satelit yang beredar mengorbit Bumi, satelit komunikasi merupakan satelit dengan manfaat paling penting dan berdampak. Tak heran jika manusia membuat banyak satelit dengan fungsi komunikasi.

Berdasarkan data dari Union of Concerned Scientist per Januari 2021, terdapat 2.224 satelit komunikasi yang kini beredar. Lebih banyak ketimbang jenis-jenis satelit lain.

Dalam artikel ini, kami bakal mengajak Kamu semua untuk mengetahui lebih dalam tentang satelit jenis ini. Jika Kamu mau meluangkan waktu sejenak untuk membaca sampai akhir, Kamu pasti akan mendapatkan informasi seputar satelit komunikasi meliputi hal-hal berikut:

  • Pengertian
  • Teori dasar
  • Pencetus ide
  • Sejarah singkat
  • Cara kerja
  • Aplikasi satelit komunikasi
  • Produk hasil pemanfaatan satelit komunikasi
  • Masa depan satelit komunikasi

Pengertian Satelit Komunikasi

apa itu satelit komunikasi

Apa yang dimaksud satelit komunikasi?

Cambridge Dictionary mendefinisikan satelit komunikasi sebagai ‘objek buatan di luar angkasa yang digunakan untuk mengirimkan sinyal televisi dan radio ke seluruh permukaan bumi.’

Sementara itu, Britannica memberikan pengertian yang lebih luas. Menurutnya, satelit komunikasi adalah ‘satelit buatan yang menyediakan hubungan komunikasi antara berbagai titik di Bumi’.

Intinya, satelit komunikasi merupakan teknologi rekayasa manusia yang berfungsi untuk membantu manusia saling berkomunikasi secara jarak jauh.

Sejak awal, itulah tujuan satelit komunikasi diciptakan. Untuk bisa saling terhubung dengan orang lain di titik bumi yang lain, manusia berpikir bahwa itu dapat dilakukan dengan bantuan benda yang mengirim dan menerima sinyal di sekitar kurva Bumi. Hingga kemudian, tujuan ini berhasil manusia wujudkan.

Sebelum ada satelit, komunikasi jarak jauh manusia dilakukan dengan sangat terbatas. Tidak ada proses bertukar informasi jarak jauh yang bisa manusia lakukan dalam hitungan detik sebagaimana hari ini. Baik informasi tulis, gambar, maupun video.

Mulanya, aplikasi satelit ini membantu siaran televisi. Namun dalam perkembangannya, manfaatnya meluas. Kamu bahkan mungkin termasuk yang akrab dalam menikmatinya.

Jadi, karena topik yang ini sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan kita, penting bagi kita untuk menuntaskan pembahasannya!

Teori Dasar Satelit Komunikasi

Pada dasarnya, setiap satelit yang dapat mengorbit Bumi mengacu pada sejumlah teori yang sama. Misalnya, sama-sama berangkat dari Hukum Kepler 1 yang berbunyi bahwa ‘planet mengitari Matahari dengan orbit elips, dan Matahari berada pada salah satu titik fokus.’

Dari sana, manusia berpikir bahwa satelit yang akan mereka terbangkan juga akan memiliki orbit elips di angkasa dan bergerak pada titik fokusnya, yakni Bumi.

Lalu, manusia berpikir menerbangkan benda yang beredar mengelilingi Bumi dan berfungsi sebagai penerima sekaligus pemberi sinyal dari angkasa. Dimana salah satu tujuannya, untuk menerima dan memberi informasi secara jarak jauh. Dengan kata lain, untuk membantu komunikasi.

Maka, mulailah manusia berpikir secara lebih teknis dan serius.

Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut, diperlukan satelit yang memiliki dua fungsi dasar:

  • Uplink: pengiriman sinyal berisi informasi dari Bumi ke satelit yang berada di angkasa.
  • Downlink: pengiriman sinyal berisi informasi dari satelit di angkasa ke Bumi.
fungsi dasar satelit komunikasi

Dalam prosesnya, terdapat sejumlah alat dan teknologi yang manusia kembangkan agar uplink-downlink dapat berjalan. Sebut saja transponder/transmitter, repeater, antena, dan lainnya (Secara spesifik kami akan bahas di sub-bab cara kerja)

Kesuksesan satelit komunikasi juga tak dapat dilepaskan dari konsep orbit geostasioner yang pencetusnya bernama Arthur C.Clarke. Penulis genre fiksi-ilmiah ini pada tahun 1945 menemukan konsep tersebut.

Istilah orbit geostasioner merujuk pada letak orbit yang posisinya tepat di atas garis lintang 0 derajat atau ekuator Bumi.

Jika manusia meletakkan benda di orbit ini, maka benda tersebut akan tampak diam karena kecepatan orbitnya sama persis dengan periode rotasi Bumi. Hasil riset Arthur C.Clarke, posisi orbit ini ada pada ketinggian 35.786 kilometer dari permukaan Bumi.

ketinggian satelit komunikasi

Sebagian satelit komunikasi berada pada orbit geostasioner ini. Dengan menempatkan satelit pada di orbit tersebut, manusia tak lagi membutuhkan antena bergerak, karena arah antena di Bumi akan selalu beriringan dengan satelit.

Pencetus Ide Satelit Komunikasi

Dalam catatan Britannica, ide bahwa manusia dapat berkomunikasi secara jarak jauh lewat bantuan satelit datang dari Edward Everett Hale. Ia adalah seorang penulis Amerika Serikat yang menulis cerita pendek berjudul ‘The Brick Moon’ dan dimuat di ‘The Atlantic Monthly’ pada 1869-1870.

Dalam cerita tersebut, Edward menggambarkan sebuah satelit yang mengorbit Bumi untuk membantu pelaut mengirim sinyal kode morse.

Edward Everett Hale
Edward Everett Hale – Sumber: Harvard Magazine

Namun, ide tersebut masih tampak mengawang-awang. Secara lebih praktis, konsep satelit komunikasi ditampilkan oleh Arthur C.Clarke yang sebelumnya sudah singgung di sub-bab sebelumnya.

Ia bukan hanya mengajukan teori soal orbit geostasioner. Dalam catatan GroundControl.com, Clark juga mengusulkan tiga satelit yang berputar di orbit geostasioner sebagai penyedia relay komunikasi global yang memungkinkan dunia mengakses informasi sama dalam satu waktu.

Dua nama yang kami sebutkan di atas, memang tidak terlibat langsung dalam proses pembuatan teknologi satelit komunikasi. Bahkan, satelit yang mereka gambarkan pada akhirnya baru berhasil manusia realisasikan puluhan tahun kemudian setelah ide tersebut muncul ke publik.

Sejarah Satelit Komunikasi

Kamu perlu ketahui, satelit pertama, yakni Sputnik 1, tidak mengangkasa dengan tujuan membantu urusan komunikasi umat manusia.

Pada 1957, Uni Soviet sebagai negara peluncurnya  memfungsikan Sputnik  sebagai alat uji, untuk mengetahui reaksi gelombang radio saat melalui atmosfer Bumi.

Adapun proyek serius untuk mengembangkan satelit komunikasi pertama diluncurkan oleh NASA, lembaga antariksa dari Amerika Serikat. Ketika berdiri pada tahun 1958, NASA langsung memulai proses pengembangan satelit komunikasi.

Sebenarnya, pada 1960, mereka sudah berhasil menerbangkan satelit komunikasi pertamanya, yakni Echo 1. Namun karena Echo 1 ini bersifat pasif (Hanya memantulkan sinyal dan tidak melakukan transmisi),  satelit ini tidak tercatat sebagai satelit komunikasi pertama.

Satelit Echo 1
Satelit Echo 1 – Sumber: NASA

Dua tahun kemudian, yakni 10 Juli 1962,  barulah satelit komunikasi  ‘sesungguhnya’ yang memungkinkan praktik komunikasi dua arah meluncur. Satelit komunikasi pertama di dunia itu bernama Telstar-1, yang juga sama-sama proyek NASA.

Sayangnya, Telstar-1 belum sampai ke orbit geostasioner, melainkan baru beredar di orbit LEO (Low Earth Orbit). Saat itu, Telstar-1 berhasil mengirimkan siaran langsung gambar televisi yang menghubungkan Eropa dan Amerika Utara.

Satelit Telstar 1
Satelit Telstar 1 – Sumber: National Air

Hingga pada Agustus 1964, meluncur satelit komunikasi pertama yang berhasil mencapai orbit geostasioner atau GEO. Satelit bernama Syncom-3 yang juga proyek Nasa tersebut membantu penyiaran perhelatan Olimpiade 1964 di Tokyo Jepang, sehingga dapat masyarakat Amerika Serikat akses dari rumahnya masing-masing.

Satelit Syncom 3
Satelit Syncom 3 – Sumber: Spacewatch

Masih pada tahun 1964, dibentuklah Intelsat. Intelsat merupakan perusahaan berbentuk konsorsium yang menjadi pengembang satelit komunikasi komersial pertama. Pada tahap awal pendiriannya, bergabung 11 negara untuk sama-sama mengembang satelit komunikasi yang jangkauan dan manfaatnya bersifat global.

Sejak itu, Intelsat meluncurkan sejumlah satelit untuk kepentingan komunikasi dalam bentuk siaran televisi global. Hingga pada 1969, Intelsat berhasil menyiarkan siaran pendaratan manusia pertama di Bulan yang jangkauannya mencapai 600 juta pemirsa di seluruh dunia. Jelas ini perkembangan yang sangat cepat.

Oh ya, bicara Indonesia, Palapa sebagai satelit pertama yang negeri ini luncurkan pada tahun 1976, juga sebenarnya berfungsi sebagai satelit komunikasi lho! Meski saat itu, satelit komunikasi milik Indonesia tersebut meluncur dari Amerika Serikat.

Cara Kerja Satelit Komunikasi

Dalam level aplikasi yang praktis, satelit memang banyak macamnya. Namun umumnya, cara kerja satelit komunikasi sama saja dengan satelit jenis lain, hanya saja ditujukan untuk kepentingan televisi, radio, internet, dan sebagainya.

Sebelum membahas cara kerjanya, kita perlu tahu beberapa komponen dasar yang diperlukan dalam proses ini, antara lain:

  • Satelit komunikasi: satelit dengan tujuan ini, biasanya membawa transponder.
  • Pusat data atau pusat pengiriman: tempat data baik berupa teks, gambar, maupun video dikirimkan dari Bumi.
  • Antena: perangkat yang mengirimkan (transmitter) dan menerima (transceiver)  sinyal dari satu tempat ke tempat lain.
  • Transponder satelit: perangkat yang terpasang pada satelit, fungsinya untuk menerima sinyal dari Bumi dari satu frekuensi lalu mengirimkannya kembali ke Bumi lewat jalur frekuensi yang lain.

Lalu, bagaimana cara kerjanya?

cara kerja satelit komunikasi

Pertama, pusat data atau tempat pengiriman memproduksi data yang akan dikirim melalui antena pengirim sinyal ke satelit komunikasi lewat jalur frekuensi tertentu. Biasanya, frekuensi pengirim lebih besar dari frekuensi penerima.

Dalam kasus televisi satelit, pusat data ini namanya pusat program, yakni tempat televisi memproduksi teks, gambar, atau video yang mereka siarkan.

Kedua, sinyal yang sampai ke satelit, akan diproses oleh transponder. Transponder akan mengolah sinyal dan mentransmisikan kembali ke Bumi lewat jalur frekuensi yang berbeda.

Selain itu, transponder juga memperkuat daya sinyal dan menghilangkan noise sehingga sinyal dapat terkirim tanpa gangguan.

Ketiga, antena penerima akan menerima data yang dipantulkan oleh satelit, kemudian mendapatkan informasi yang dikirimkan.

Memang, kalau melihat cara kerjanya, Kamu mungkin akan menyimpulkan bahwa ini tampak sederhana. Namun faktanya, perlu proses eksperimen dan perhitungan yang matang.

Misalnya dalam kasus Satelit Syncom yang pertama kali mencapai orbit stasioner, NASA baru berhasil pada proyek Syncom-3 (proyek ketiga).

Selain itu, perkembangan kecanggihan teknologi juga memungkinkan adanya cara kerja spesifik yang lebih rumit.

Aplikasi Satelit Komunikasi

Di awal, kami menyinggung bahwa jumlah satelit komunikasi ini sangatlah banyak. Keseriusan umat manusia dalam mengembangkan teknologi rekayasa ini bukan tanpa alasan. Faktanya, satelit komunikasi dapat diaplikasikan untuk banyak bidang industri dan layanan pemerintah.

Ada berbagai bidang yang mengaplikasikan satelit komunikasi dalam proses kerjanya, antara lain:

1. Siaran Televisi

Siaran Televisi via satelit komunikasi

Kami sudah membahasnya sebelumnya, bahwa dalam catatan sejarah, satelit komunikasi mulanya diaplikasikan untuk kepentingan siaran televisi. Berkat televisi satelit, siaran televisi yang sama dapat manusia akses meski berbeda kota, negara maupun benua.

Keberadaan TV dengan dukungan satelit juga menawarkan sejumlah keunggulan apabila perbandingannya adalah TV kabel. Selain kualitas gambar lebih jernih, TV satelit memiliki jangkauan akses yang tak terbatas. Baik di kota maupun desa, kualitas gambar TV akan sama baiknya.

2. Telekomunikasi

telekomunkasi lewat satelit

Telekomunikasi adalah teknik pengiriman informasi jarak jauh. Sebenarnya, sejak berabad-abad yang lalu, manusia sudah mengembangkan teknologi telekomunikasi.

Hanya saja, ketika manusia menemukan satelit telekomunikasi, perkembangannya menjadi sangat pesat. Manusia dapat berkirim informasi secara lebih cepat, hemat, dan beragam tanpa terpengaruh oleh seberapa jauh jaraknya. Bahkan, meskipun tanpa sambungan kabel.

3. Layanan Kesehatan

layanan kesehatan

Di sebagian negara, satelit diaplikasikan untuk memudahkan penduduk di daerah terpencil untuk mengakses layanan kesehatan yang berada di pusat kota.

Selain itu, kini manusia juga bisa mendapatkan berbagai informasi hasil observasi satelit tentang kondisi Bumi. Misalnya mengenai kualitas udara, kadar sinar UV, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kesehatan.

4. Siaran Radio

siaran radio satelit

Teknologi radio sudah ada sejak abad ke-19, lewat teknologi AM, lalu berkembang dengan FM. Namun, radio yang menggunakan teknologi tersebut sangat rentan dengan noise.

Setelah manusia menemukan satelit, muncul teknologi radio satelit yang memanfaatkan sinyal digital. Radio jenis ini bisa menjangkau area yang lebih luas dan suara lebih jernih. RRI milik pemerintah Indonesia juga menggunakan teknologi ini sehingga aksesnya bersifat nasional.

5. Jaringan Internet

jaringan internet via satelit

Mayoritas aktivitas internet yang bekerja di sekitar kita, memang menggunakan jaringan kabel optik sebagai perangkat transmisinya. Hanya saja, ada sebagian aktivitas internet lain yang memanfaatkan satelit.

Jaringan internet yang terhubung satelit, biasanya difungsikan untuk memberikan akses ke daerah terpencil, mengingat daerah tersebut sulit untuk dipasangi kabel. Meskipun kecepatan internet satelit umumnya lebih lambat dari yang kabel, tapi jelas ini tetap membantu orang-orang di daerah tersebut.

6. Transportasi

transportasi

Sebagian satelit yang menunjang proses transportasi memerlukan dukungan dari satelit komunikasi. Misalnya dalam transportasi pesawat terbang dan kapal laut. Biasanya, terkait dengan aktivitas monitoring.

Dalam kasus ini, satelit komunikasi dapat menjadi penghubung antara orang yang berada di pusat pengendali di darat dengan awak pesawat atau kapal laut.

7. Layanan Pendidikan

layanan pendidikan

Konsep pendidikan jarak jauh secara daring merupakan sistem belajar baru yang populer belakangan ini. Umumnya, prosesnya memanfaatkan internet kabel yang daya jangkaunya terbatas.

Jadi, untuk daerah yang jangkauan kabelnya belum tercover, sinyal internetnya jadi kurang bagus dan menimbulkan gangguan saat belajar. Dengan bantuan internet satelit yang punya daya lebih stabil dan coverage luas, proses belajar jarak jauh tak akan menjadi soal.

8. Militer

komunikasi satelit militer

Dalam bidang militer, satelit komunikasi juga memainkan peranan penting. Sejumlah negara besar dunia, memiliki satelit yang berfungsi sebagai jalur komunikasi yang lebih aman, dan permanen saat perang berlangsung.

Biasanya, pembuatnya membekali satelit dengan berbagai fitur canggih, seperti perangkat anti jamming dan berbagai gangguan yang memungkinkan bahaya. Termasuk, ketahanan dari efek radiasi dari nuklir.

Produk Satelit Komunikasi

Aplikasi satelit komunikasi yang beragam, tentu berhubungan dengan perkembangan produk-produknya yang tak kalah beragam. Bagaimanapun, agar fungsinya dapat diaplikasikan, ketersediaan produk-produk yang mendukung pemanfaatannya adalah keharusan.

Berikut ini sejumlah produk yang menggunakan satelit komunikasi dalam proses kerjanya!

1. Komunikasi Suara Dengan Telepon Satelit

telepon satelit
Telepon Satelit – Sumber: Pernika

Telepon satelit merupakan telepon yang menjadikan ruang angkasa sebagai tempat menyimpan BTS (Base transceiver station). Ini berbeda dengan telepon konvensional yang BTS-nya ditempatkan di Bumi dengan membangun jaringan kabel yang lumayan rumit.

Dengan BTS-nya yang mengangkasa, jangkauan telepon satelit jauh lebih luas dan mampu bekerja di tempat manapun yang ada di Bumi. Inmarsat merupakan operator telepon satelit pertama yang menawarkan produk dan layanan ini pada tahun 1979.

Kelebihan telepon satelit

  • Jangkauan lebih luas.
  • Bersifat mobile sehingga cocok untuk para petualang alam bebas.
  • Sinyal tidak mudah putus, meski cuaca ekstrem. (khusus untuk telepon satelit yang menggunakan jaringan satelit LEO seperti Iridium)
  • Dapat dioperasikan dimanapun, baik di daerah ramai, daerah perbatasan negara, pegunungan, tengah laut, gurun pasir, atau bahkan di pesawat sekalipun.
  • Sifatnya memiliki keandalan untuk manusia gunakan di daerah bencana atau rawan bencana, dimana jaringan seluler tidak dapat berfungsi.

Kekurangan telepon satelit

  • Ukurannya biasanya lebih besar ketimbang telepon pada umumnya (Telepon genggam)
  • Tidak semua provider telepon satelit mampu menyediakan jaringan satelit yang menjangkau seluruh dunia.
  • Berbiaya lebih tinggi dibanding telepon seluler karena menggunakan saluran SLI (Sambungan Langsung Internasional)
  • Tidak dapat digunakan di dalam ruangan, dengan kata lain harus ada ‘extended  antena luar’ yang menghadap langsung ke satelit di angkasa.

2. Broadcast Informasi Dengan Radio Satelit

Contoh Radio yang menggunakan satelit
Contoh Radio yang menggunakan satelit – Sumber: Radio Fidelity

Radio satelit merupakan radio yang memanfaatkan sinyal digital untuk mengirimkan informasinya. Berbeda dengan radio konvensional yang menggunakan sinyal AM dan FM.

Sejak tahun 1990-an, produk radio satelit mulai diperkenalkan sekaligus dinikmati publik. Sayangnya, meski sempat berjaya, belakangan popularitas radio satelit ini pudar karena semakin berkurangnya minat manusia untuk menyimak radio.

Kelebihan radio satelit

  • Jangkauan siaran radio lebih luas.
  • Kualitas suara lebih baik dari AM atau FM.
  • Sinyal lebih stabil ketimbang AM atau FM.

Kekurangan radio satelit

  • Umumnya berbayar.
  • Radio tidak akan berfungsi maksimal jika ada penghalang antara antena di Bumi dengan satelit.

3. Siaran Televisi Satelit Dunia

TV satelit menyajikan program dunia dengan jernih
TV satelit menyajikan program dunia dengan jernih – Sumber: Unsplash

Sejak ditemukan pada 1884, konsep televisi bekerja dengan menggunakan bantuan kabel. Hingga kini, konsep ini juga masih bertahan. Bedanya, sudah ada TV satelit yang menjadi tandingan.

Untuk dapat berfungsi dengan optimal, televisi jenis ini perlu menggunakan antena yang terhubung dengan satelit di orbit geostasioner. Tanpa bantuan kabel, jangkauan TV satelit bisa lebih luas menjangkau berbagai daerah pelosok.

Kelebihan TV satelit

  • Ukuran antena umumnya tidak perlu besar, kisaran 60 sampai 80 centimeter.
  • Sinyal bisa sampai ke daerah pedalaman, tak terganggu kontur ketinggian pada permukaan Bumi.
  • Kualitas gambar lebih tinggi dari TV kabel.
  • Channel dan fitur tontonan variatif.

Kekurangan TV satelit

  • Sinyal rentan terganggu dengan cuaca buruk.
  • Untuk mengaksesnya biasanya perlu membayar.

4. Pertukaran Informasi Data Dengan Internet Satelit (VSAT)

internet satelit
Contoh perangkat internet satelit Telkom – Sumber: Telkomsat

Infrastruktur kabel optik yang membangun jaringan internet yang terbatas, memberi ruang bagi internet satelit untuk eksis dan berkembang. Dengan menghubungkan pusat data → satelit → user, akses internet dapat terjangkau di tempat manapun.

Selain mendukung jaringan internet di pelosok, internet satelit juga bermanfaat untuk industri. Khususnya, bagi industri yang melakukan operasional di tengah laut atau hutan yang sulit menangkap sinyal dari menara BTS.

Kelebihan internet satelit

  • Jangkauan lebih luas.
  • Potensi gangguan sinyal lebih sedikit ketimbang internet jenis lain.
  • Kualitas kecepatan internet stabil.

Kekurangan internet satelit

  • Kecepatan internet umumnya lebih lambat dari jenis internet lain, meski sebagai layanan mengklaim lebih cepat.

5. Monitoring Kapal Dengan Vessel Monitoring System

ilustrasi kapal termonitor oleh VMS
 ilustrasi kapal termonitor oleh VMS – Sumber: Unsplash

VMS atau Vessel Monitoring System merupakan sistem monitoring pergerakan kapal laut yang digunakan oleh berbagai negara, termasuk Indonesia. VMS menghubungkan kapal, satelit navigasi, satelit komunikasi, serta pusat pengendali di Bumi agar bisa bertukar informasi.

Bagi negara, VMS dapat mencegah kejahatan seperti illegal fishing. Sedangkan bagi pengusaha, VMS bisa meminimalisir resiko awak kapal yang melakukan tindakan curang.

Kelebihan VMS

  • Mampu menyajikan informasi yang akurat seputar pergerakan kapal, baik lokasi maupun kecepatan.
  • Sebagai sistem manajemen pengawasan, operasionalnya relatif mudah.
  • Teknologi dan fiturnya terus berkembang dan semakin canggih.

Kekurangan VMS

  • Di Indonesia, biaya transmitter sebagai alat pendukung utama VMS di kapal masih relatif mahal.

6. Teknologi Pemantauan Pesawat Dengan Flight Following System

Pesawat Komersial umumnya menggunakan FFS
Pesawat Komersial umumnya menggunakan FFS – Sumber: Unsplash

Jika VMS menyajikan informasi pergerakan laut, maka FFS atau Flight Following System bekerja untuk memantau gerak pesawat di udara. FFS akan sangat membantu negara dan pengusaha pesawat untuk memantau aktivitas pesawatnya.

Cara kerjanya mirip dengan VMS, bedanya bekerja juga dengan satelit navigasi untuk menyajikan laporan posisi yang akurat. Kita yang berada di darat, dapat terus memonitor pesawat kemanapun akan pergi.

Kelebihan FFS

  • Mampu melacak dan melaporkan aktivitas serta peristiwa yang pesawat alami secara akurat.
  • Memungkinkan komunikasi dua arah dalam berbagai mode dengan cepat.
  • Teknologi dan fiturnya terus berkembang.

Masa Depan Satelit Komunikasi

Meskipun usia satelit komunikasi baru sekitar setengah abad, tapi perkembangan teknologi ini hasilkan sangat pesat. Manfaatnya dapat manusia aplikasikan dalam berbagai bidang dan menginisiasi lahirnya produk-produk canggih yang menunjang pemanfaatannya.

Masa Depan Satelit Komunikasi

Lalu, bagaimana nasibnya di masa depan? Berikut poin-poin penting yang menjadi prediksi.

  • Menurut Joseph P. Pelton, ilmuwan ruang angkasa asal Amerika Serikat, perkembangan satelit komunikasi akan terus berkembang mengikuti hukum Moore. Ia memprediksi peningkatan kecepatan perkembangannya sebanyak 2 kali lipat untuk setiap 18 bulan, seperti industri digital lainnya.
  • Seiring perkembangan industri satelit, kebutuhan tenaga kerjanya juga otomatis meningkat. Contohnya, di Inggris, mereka mengatakan bahwa pada tahun 2030, akan ada 100.000 kebutuhan tenaga kerja untuk mendukung kemajuan teknologi satelit, termasuk untuk komunikasi.
  • Internet satelit akan semakin diminati karena berpotensi semakin cepat, murah, dan daya jangkau luas. Proyek Starlink milik SpaceX pada tahun 2022 sudah mulai beroperasi di Indonesia meski dengan jangkauan terbatas. Perlu kita ketahui bahwa, Starlink adalah proyek serius yang menargetkan 12.000 satelit untuk memuluskan proyeknya untuk membuat internet satelit lebih maju.
  • Apabila SpaceX dengan Starlinknya sukses, layanan internet di Indonesia mungkin akan semakin merata jangkauannya. Mengingat, wilayah Indonesia yang luas selama ini jadi hambatan pembangunan infrastruktur internet dengan kabel.
  • Konfigurasi satelit komunikasi yang semakin sederhana dengan hasil yang efektif, membuat proses pembuatannya semakin mudah dan murah. Ini mungkin akan membuat produksi satelit ini akan sangat cepat tumbuh.
  • Di masa depan, satelit akan beroperasi di frekuensi yang semakin tinggi dengan kebutuhan bandwidth yang semakin besar.
  • Ketika satelit komunikasi semakin canggih, maka teknologi anti satelit juga akan semakin canggih. Terbukti kini banyak negara serius dengan proyek anti-satelit untuk menghancurkan satelit rahasia dengan misi militer.
  • Jika proyek-proyek satelit komunikasi yang jumlahnya banyak itu berhasil, potensi sampah antariksa semakin banyak. Ini jadi alasan sebagian pihak mengecam proyek Starlink dan SpaceX karena bisa mengancam masa depan.

Infografis dan Kesimpulan

infografis satelit komunikasi

Demikianlah informasi yang bisa kami bagikan. Kami sampaikan poin-poin kesimpulan yang penting untuk Kamu ingat setelah meninggalkan artikel ini.

  • Satelit komunikasi merupakan jenis satelit yang membantu manusia terhubung secara global satu sama lain.
  • Secara umum, satelit komunikasi bekerja membawa transponder untuk menerima dan mengirim sinyal, dari dan menuju Bumi dengan jalur frekuensi berbeda.
  • Meskipun bukan jenis satelit pertama yang manusia ciptakan, satelit dengan fungsi komunikasi justru tergolong yang paling banyak aplikasi dan manfaatnya.
  • Aplikasi satelit komunikasi terdapat bisa manusia jalankan pada siaran televisi, radio, jaringan internet, layanan kesehatan, layanan pendidikan, hingga militer.
  • Satelit komunikasi mendorong kelahiran berbagai produk yang berguna bagi kehidupan manusia.

Ringkasnya, satelit ini memberikan berbagai kemudahan yang mungkin pada satu abad ke belakang manusia tidak pernah membayangkannya. Sebaliknya, kita juga mungkin akan melihat di masa depan perkembangannya akan sampai pada titik yang sebelumnya tidak pernah kita bayangkan.

Tentu saja, harapannya Indonesia tak hanya menjadi penikmat. Lebih dari itu, ikut terlibat dan berperan menjadi bagian dalam perkembangan satelit komunikasi yang semakin pesat.

Baca Juga!

Leave a Comment

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru