10 Alat Keselamatan Kerja di Kapal Ini Harus Ada Untuk Menghadapi Kecelakaan

alat keselamatan kerja di kapal

Kamu mungkin sudah tahu bahwa pekerjaan di laut memiliki tingkat tantangan yang berbeda daripada pekerjaan di daratan. Maka dari itu, kamu memerlukan alat keselamatan kerja di kapal agar kamu senantiasa aman dan nyaman saat bekerja.

Di artikel ini, kamu akan mengetahui contoh alat keselamatan kerja dan fungsinya, serta regulasi yang mengaturnya. Dengan ini, kamu bisa lebih memahami betapa pentingnya peralatan tersebut. Mari, lanjutkan membacanya.

Sekilas Info: Keselamatan di Atas Kapal dan Peraturannya

Keselamatan di Atas Kapal dan Peraturannya

Pertama-tama, kamu perlu tahu dulu apa itu keselamatan di atas kapal? Apakah hal ini penting?

Secara singkat, keselamatan di atas kapal adalah serangkaian kondisi yang harus dipenuhi setiap kapal untuk melindungi penumpang dan properti kapal dari kecelakaan.

Memangnya, apa saja yang bisa menyebabkan kecelakaan kapal terjadi? Ternyata, banyak penyebabnya. Misalnya saja;

  • Cuaca yang tidak bersahabat, misalnya terjadi badai parah atau pusaran air akibat angin kencang.
  • Adanya hambatan di lautan, misalnya karang atau gunung es.
  • Kondisi kapal yang sudah tua dan tidak terawat sehingga menyebabkan malfungsi mesin.
  • Kebocoran pipa bertekanan tinggi atau tanki bahan bakar.
  • Jumlah muatan yang melebihi kapasitas.
  • Human-error, misalnya nahkoda yang melanggar aturan layak berlayar.

Tentunya, ada beberapa penyebab kecelakaan yang bisa terjadi tanpa disangka-sangka. Maka dari itu, jika kecelakaan sampai terjadi, kapal harus menyediakan alat-alat keselamatan kerja setiap waktu. Alat-alat tersebut harus tersedia setiap saat di atas kapal dan dijaga agar tidak rusak, mesti tidak digunakan.

Salah satu regulasi yang menjadi pedoman para pelaut dalam hal alat keselamatan kerja adalah regulasi SOLAS (Safety of Life at Sea). Bahkan, UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran pun menggunakan regulasi SOLAS sebagai salah satu rujukan.

SOLAS merupakan perjanjian internasional yang mengatur alat keselamatan kerja di kapal. Apa saja alat keselamatan kapal menurut SOLAS? Berapa jumlah yang diperlukan? Kamu bisa mengetahuinya jika terus membaca.

Apa Saja Alat-Alat Keselamatan di Kapal?

Nah, alat-alat keselamatan apa saja yang harus ada di pesawat saat berlayar? Ini penjelasan detailnya;

1. Life Boat

Life boat atau sekoci penyelamat

Life boat atau sekoci penyelamat merupakan alat keselamatan kerja berbentuk kapal kecil yang terbuat dari karet, kayu, dan fiberglass. Meski kecil, kapasitas life boat juga tidak sedikit. Tergantung ukurannya, life boat bisa menampung 6-25 orang.

Life boat hanya bisa kamu gunakan di saat sangat darurat, yakni saat awak kapal harus meninggalkan kapal. Di dalam life boat harus tersedia berbagai perangkat bertahan hidup, seperti;

  • Air minum
  • Makanan darurat
  • Alat navigasi kapal seperti kompas
  • Alat P3K
  • Pisau yang bisa mengapung dan pembuka kaleng
  • Gelas
  • Alat pancing
  • Cermin reflektif
  • Obor tahan air
  • Dayung
  • Jangkar
  • Perangkat pyrotechnic (dijelaskan di bawah)

2. Life Raft

Life Raft

Life raft memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan life boat. Namun, kapasitas alat keselamatan ini lebih kecil, yakni maksimal 8 penumpang. Saat kondisi darurat, kamu bisa mengaktifkan alat satu ini dengan cara menggembungkan life raft terlebih dulu agar bisa kamu tumpangi.

Meski kecil, life raft juga memiliki perlengkapan bertahan hidup di dalamnya. Bentuknya pun bisa berbeda-beda, ada yang memiliki atap untuk mencegah deburan ombak mengenai penumpang, serta ada yang tidak. 

3. Perangkat Pyrotechnic

Pyrotechnic

Perangkat pyrotechnic adalah sekumpulan alat yang mampu memproduksi berbagai elemen seperti cahaya, gas, asap, suara, atau hawa panas. Cara penggunaan perangkat pyrotechnic cukup sederhana, bahkan bisa kamu lakukan dengan cara menarik tuas saja. Tenang, semua instruksi sudah tertulis di setiap alat.

Dalam konteks perlengkapan keselamatan di kapal, perangkat pyroctechnic berfungsi untuk mengirim tanda SOS pada kapal lain. Namun, ingatlah bahwa jenis serta jumlah pyrotechnic di kapal tidak banyak, sehingga kamu perlu menggunakannya dengan bijak.

Nah, yang termasuk perangkat pyrotechnic adalah;

  • Hand flare

Hand flare merupakan peralatan berbentuk stik yang bisa mengeluarkan asap merah ataupun cahaya. Berdasarkan aturan SOLAS, kamu perlu menyediakan 12 hand flare di anjungan, dan enam hand flare di masing-masing life boat dan life raft.

Bagaimana cara mengaktifkannya? Pertama-tama, buka tutup di bagian atas hand flare, lalu tarik tali yang ada di dalamnya dan arahkan sejauh mungkin dari badan. Alat ini akan bekerja selama 60 detik dan bisa kamu gunakan di siang ataupun malam hari, serta bisa bekerja di bawah air.

  • Buoyant Smoke Signal

Buoyant Smoke Signal memiliki bentuk seperti kaleng cat, dan umumnya berwarna oranye. Cara kerja alat ini adalah mengeluarkan asap berwarna oranye selama 3 menit. Kemudian, asap  yang tertiup angin tersebut akan memberitahu lokasi kamu kepada kapal yang melintas.

Karena warnanya oranye, alat ini lebih tepat kamu gunakan di siang hari. Alat ini tersedia sebanyak dua buah, dan kamu bisa menemukannya di masing-masing life boat dan life raft serta di anjungan.

  • Rocket Parachute Flare

Sesuai namanya, perangkat satu ini akan terbang layaknya roket. Setelah kamu aktifkan, roket ini akan terbang setinggi 300 meter (di cuaca normal), lalu mengeluarkan api dan asap selama 40 detik. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian kapal terdekat untuk menyelamatkan kamu.

Alat ini bisa kamu gunakan di siang maupun malam hari. Kamu bisa menemukan empat buah rocket parachute flare di masing-masing life boat dan life raft, serta 12 buah di anjungan.

  • Line Throwing Apparatus

Line Throwing Apparatus atau pelempar tali adalah alat yang bisa mengeluarkan tali saat kamu tembakkan. Tali tersebut bisa kamu gunakan untuk menghubungkan kapalmu dengan kapal lain.

Alat ini memiliki 4 kali kesempatan tembak dengan jarak 230 meter di cuaca normal. Selain itu, talinya juga mampu menahan beban seberat 2kN atau sekitar 203 kg. Sayangnya, biasanya tali ini hanya ada satu dan umumnya ditempatkan di anjungan, bukan di life boat atau life raft.

4. Life Jacket

life jacket

Kamu mungkin sudah familiar dengan alat satu ini. Sesuai namanya, alat ini memang berbentuk seperti jaket tanpa lengan. Namun, berbeda dengan jaket biasanya, jaket ini bisa membantu kamu mengapung di air.

Umumnya, life jacket memiliki warna cerah seperti oranye, kuning, atau merah. Selain itu, jaket ini juga memiliki jahitan kain reflektif yang bersifat memantulkan cahaya di kegelapan, sehingga dapat membantu kapal yang melintas untuk melihat kamu di permukaan air.

Kira-kira berapa jumlah life jacket di kapal? Umumnya, kapal harus menyediakan minimal 10% dari jumlah penumpang, termasuk untuk seluruh awak kapal. Biasanya, life jacket akan tersedia di lemari atau peti yang mudah diakses oleh penumpang

5. Immersion Suit

immersion suit

Secara fungsi, immersion suit memiliki fungsi yang mirip dengan life jacket, yakni membantu kamu mengapung di air. Meski begitu, ada perbedaan signifikan dari bentuk, fitur, serta lokasi penggunaannya.

Immersion suit merupakan alat keselamatan di kapal berupa pakaian yang menutupi seluruh bagian tubuh, dari kepala hingga kaki. Umumnya, alat ini digunakan oleh awak kapal yang berlayar di laut yang dalam dan dingin, karena pakaian ini juga berfungsi menjaga suhu tubuh meski berada di dalam air.

Meski terdengar sederhana, immersion suit berperan besar dalam mencegah hipotermia, alias mendinginnya suhu tubuh yang dapat berakibat fatal.

6. Lifebuoy

life buoy

Eits, ini bukan merek sabun yang terkenal itu, ya. Lifebuoy di kapal adalah perangkat keselamatan menyerupai ban berwarna oranye dan memiliki kain reflektif di tiap sisinya.

Alat ini berfungsi untuk membantu kamu mengapung di air atau menarik orang yang mengapung untuk menaiki kapal. Jumlah lifebuoy di setiap kapal berbeda-beda, bergantung pada panjang kapal. Namun, jumlah minimalnya adalah 8-30 buah.

7. Alat Keselamatan Kebakaran di Kapal

Alat Keselamatan Kebakaran di Kapal

Ada berbagai penyebab timbulnya kebakaran di atas kapal, misalnya adanya kebocoran bahan bakar atau mesin yang terlalu panas. Oleh karena itu, perlu adanya berbagai perangkat kebakaran di atas kapal. Misalnya;

  • Detektor Kebakaran

Fungsi alat satu ini adalah untuk memberi peringatan pada awak kapal saat terjadi kebakaran, sehingga awak kapal bisa melakukan upaya penanganan dini.

Pada dasarnya, terdapat berbagai alat detektor kebakaran, misalnya detektor suhu panas, detektor asap, detektor cahaya, hingga detektor gas.

  • APAR

APAR (Alat Pemadam Api Ringan) berfungsi untuk memadamkan api dengan cara menyemprotkan media pemadaman. Bentuknya seperti tabung dan umumnya berwarna merah, serta memiliki selang pendek dan tuas sebagai alat penyemprot.

Selanjutnya, APAR memiliki jenis yang berbeda-beda, tergantung pada media pemadaman di dalamnya. Misalnya saja, ada APAR berisi air, busa, atau CO2. Oleh karena itu, kamu perlu memahami tingkat dan pemicu kebakaran agar tidak salah memilih APAR yang disemprotkan.

8. First Aid Kit

First Aid Kit

First Aid Kit atau perlengkapan P3K merupakan perlengkapan yang kerap terlupa, namun memiliki peran besar. Perlengkapan ini harus memiliki obat-obatan penting, seperti;

  • Plester dan perban
  • Cairan antiseptik
  • Kapas
  • Sarung tangan sekali pakai
  • Dan lain-lain

9. EPIRB

EPIRB merupakan singkatan dari Emergency Position Indicating Radio Beacon. Namanya memang ‘njelimet’, tapi alat ini harus ada di atas kapal dan saat EPIRB aktif harus mampu mentransmisi data setidaknya selama 48 jam.

Cara kerja EPIRB adalah mengirimkan sinyal secara otomatis saat alat tersebut mendeteksi adanya kecelakaan kapal. Dengan sinyal tersebut, regu penyelamat bisa menemukan lokasi kecelakaan serta menolong penumpang lebih cepat. Pada dasarnya, setiap kapal harus memiliki minimal 1-2 unit EPIRB.

10. Alat Pelindung Diri Saat Bekerja di Kapal

Alat Pelindung Diri Saat Bekerja di Kapal

Selain alat keselamatan kerja di kapal yang sudah disebutkan di atas, kamu juga harus menggunakan Alat Pelindung Diri saat sedang bekerja. Apa saja nama Alat Pelindung Diri yang perlu kamu miliki? Ini beberapa contohnya;

  • Helm Safety

Rasanya tak perlu lagi menekankan tentang betapa pentingnya kepala dalam bekerja. Untuk melindungi kamu dari material yang mungkin terjatuh dari atas, selalu helm safety di area pekerjaan.

Meski begitu, tidak sembarang helm safety bisa kamu gunakan. Dalam regulasi terkait keselamatan kerja, warna helm safety melambangkan area kerja dan jabatan yang berbeda.

Misalnya saja, kamu bisa gunakan helm berwarna biru jika kamu bekerja di area kelistrikan, atau putih jika kamu merupakan seorang supervisor di kapal.

  • Pelindung Pernapasan

Untuk melindungi wajah, kamu bisa menggunakan masker atau topeng. Tentu saja, penggunaannya bergantung pada area kerja dan material yang berpotensi mencelakakan kamu.

Misalnya saja, jika kamu bekerja di area yang banyak kabut, kamu bisa gunakan mist mask dengan spesifikasi yang sesuai. Sementara itu, jika kamu bekerja di ruangan berasap, kamu bisa pilih smoke mask.

  • Pelindung Telinga

Penurunan kemampuan pendengaran merupakan jenis kecelakaan kerja yang umum terjadi, namun kerap diabaikan. Oleh karena itu, selalu gunakan pelindung telinga yang sesuai agar pendengaran kamu tetap terjaga.

Jenis pelindung telinga pun ada bermacam-macam, ada yang berupa ear plug, yakni busa yang kamu masukkan ke lubang telinga. Selain itu, ada juga ear muff yang berbentuk seperti headphone. Sesuaikan pelindung telinga kamu dengan tingkat kebisingan di area kerja agar perlindungannya maksimal.

  • Pakaian Safety

Pakaian safety merupakan pakaian yang dapat melindungi tubuh kamu. Tentu saja, jenisnya pun berbeda-beda, tergantung dari area kerja kamu.

Misalnya, jika kamu bekerja dengan mesin, pastikan kamu menggunakan wearpack yang menutup bagian tubuh dari tangan hingga kamu. Jika kamu terlibat dalam proses pengelasan, kamu bisa menggunakan baju khusus welder agar terhindar dari percikan api.

  • Pelindung Mata

Untuk melindungi mata, kamu bisa menggunakan safety glasses atau safety goggles. Biasanya, setiap pelindung mata memiliki fitur yang berbeda-beda.

Misalnya saja lensa kacamata yang menjadi lebih gelap saat di luar ruangan, atau kacamata yang tidak mudah terkena debu. Selain itu, ada juga alat yang melindungi alat dari percikan api saat proses pengelasan, misalnya saja welding mask.

  • Sarung Tangan Safety

Untuk melindungi tangan saat bekerja, ada berbagai macam safety gloves yang bisa kamu gunakan. Masing-masing memiliki keunggulan masing-masing.

Misalnya saja, jika kamu kerap bekerja dengan mesin yang tajam, kamu bisa mengurangi potensi luka dengan menggunakan sarung tangan yang tahan gores. Selain itu, jika kamu ingin terhindar dari percikan api saat pengelasan, gunakan welding gloves berbahan kulit yang tebal.

  • Sepatu Safety

Tidak sedikit orang yang menghindari menggunakan sepatu safety lantaran bobotnya yang berat. Padahal, perlengkapan satu ini sangat penting kamu gunakan untuk melindungi kaki dari benda yang jatuh atau bahkan terpeleset.

Setiap sepatu safety memiliki fitur masing-masing, misalnya saja ada yang anti licin, tahan setrum, hingga tahan minyak dan oli. Jadi, sesuaikan saja sepatu kamu dengan lokasi kamu bekerja.

  • Safety Harness

Beberapa jenis pekerjaan di kapal menuntut kamu untuk menjangkau tempat-tempat tinggi, misalnya saja pekerjaan menambal atau mengecat badan samping kapal. Tidak mungkin kamu bergelantungan dengan tangan, bukan?

Oleh karena itu, kamu memerlukan safety harness yang mampu menjaga posisi kamu meski sedang berada di ketinggian. Selain itu, safety harness juga berfungsi menjaga kamu agar tidak terjatuh saat kapal sedang terombang-ambing.

Kesimpulan

Sekarang, kamu sudah mengetahui alat keselamatan kerja apa saja yang harus ada di kapal. Tapi, siapa yang bertanggung jawab atas keselamatan kapal? Siapa yang bertugas yang memastikan alat-alat tersebut berfungsi dengan baik?

Sebagai pemimpin tertinggi di kapal, tentu nahkoda atau kapten kapal memiliki kewajiban untuk memastikan keselamatan seluruh awak dan penumpang. Meski begitu, nahkoda biasanya memiliki petugas keamanan khusus yang membantu dalam pengawasan serta penggunaan peralatan keselamatan tersebut. Selain itu, peralatan keselamatan juga perlu senantiasa dijaga oleh seluruh awak kapal. Kamu perlu menggunakan alat keselamatan kerja di kapal secara disiplin serta sesuai dengan instruksinya. Dengan begitu, kamu sudah siap saat bencana datang.

Baca Juga!

Leave a Comment

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru