Yuk Kenali Berbagai Tipe dan Jenis Satelit Buatan di Angkasa

jenis satelit buatan

Sekitar satu abad yang lalu, menerbangkan satelit adalah mimpi bagi umat manusia. Namun kini, orbit Bumi justru penuh dengan ribuan satelit dengan berbagai jenisnya.

Belum sampai 1 abad sejak Sputnik 1 mengorbit Bumi, teknologi satelit berkembang dengan sangat cepat. Manusia berhasil menciptakan berbagai jenis satelit buatan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka di Bumi.

Kalau Kamu berkesempatan menjadi antariksawan yang melihat ruang angkasa secara langsung, Kamu akan dapati bahwa orbit Bumi sudah penuh dengan satelit. Tentu saja, dengan aneka fungsi, teknologi, serta garis orbit yang beragam. 

Agar wawasan Kamu mengenai satelit semakin banyak, artikel ini akan mengulas berbagai klasifikasi jenis satelit buatan dan gambarnya berdasarkan beberapa aspek, antara lain;

  • Fungsi 
  • Tipe atau jalur orbit yang dilintasi
  • Frekuensi band
  • Citra gambar yang dihasilkan
  • Kepentingan peluncuran

Jenis Satelit Buatan Berdasarkan Fungsi 

fungsi satelit buatan

Sejak Adam dan Hawa menginjak Bumi, manusia selalu mencari cara terbaik untuk menyelesaikan berbagai masalah kehidupan yang mereka hadapi. 

Karenanya, manusia terus menciptakan teknologi-teknologi mutakhir. Satelit buatan adalah salah satu wujudnya. Setiap satelit yang diluncurkan dan diorbitkan, hadir untuk membantu menyelesaikan problem manusia dengan aneka fungsi yang dimilikinya.

Jenis satelit buatan dan fungsinya ini antara lain:

1. Satelit Astronomi

Sekarang ini mungkin Kamu tinggal di Bumi, tapi pernahkah Kamu mendapatkan gambar atau menampilkan kondisi di luar angkasa? Kalau pernah, ucapkan terima kasih untuk satelit astronomi.

Satelit ini manusia buat secara khusus untuk mengamati berbagai objek yang ada di luar angkasa. Dengan berbekal teknologi teleskop dan kamera khusus yang tersemat di dalamnya, satelit ini dapat menampilkan berbagai fenomena di tata surya dengan akurat.

Contoh satelit astronomi terkenal adalah Hubble Space Telescope yang meluncur pada 1990.

Teleskop Hubble
Teleskop Hubble – Sumber: DW

2. Satelit Cuaca

Jenis satelit cuaca hadir untuk melengkapi fungsi dari data prakiraan cuaca yang dapat manusia lakukan dari darat melalui alat seperti radar cuaca atau radiosonde. 

Dengan bantuan teknologi ini, manusia bisa mengobservasi data hidrologi, data kelautan, iklim, perkiraan badai, kekeringan, dan banyak lagi. Semuanya satelit cuaca sajikan secara real-time.

NASA adalah yang pertama dalam pembuatan satelit jenis dengan meluncurkan Tiros-1 pada tahun 1960.

Satelit Tiros – Sumber: ESA

3. Satelit Komunikasi

Kemudahan komunikasi yang semakin hebat adalah efek dari perkembangan satelit komunikasi. 

Dengan Telstar-1 sebagai satelit perintis yang mengorbit pada 1962, satelit jenis ini menghadirkan fungsi yang sangat banyak bagi manusia. Terutama, dalam menghadirkan konektivitas jarak jauh antar manusia.

Panggilan telepon, radio, televisi, hingga koneksi internet yang menjadi kebutuhan Kamu sehari-hari adalah manfaat nyata dari satelit komunikasi.

satelit Telstar
Satelit Telstar 1 – Sumber: Medium

4. Bio Satelit

Untuk kepentingan ilmu pengetahuan, manusia kadangkala mengirim satelit dengan muatan makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan. Tujuannya, untuk mencari tahu pengaruh ruang angkasa terhadap makhluk-makhluk tersebut.

Salah satu proyek yang tercatat adalah peluncuran satelit Bion-M yang mengirim tikus, gerbil, tokek, ikan, serta siput ke luar angkasa. Ternyata, dari waktu 30 hari mengorbit, semua hewan masih bisa hidup kecuali gerbil.

Satelit Bion-M
Satelit Bion-M – Sumber: VPK Name

5. Satelit Navigasi

Mobilitas manusia yang semakin tinggi pada zaman modern, dipermudah dengan teknologi GPS (Global Positioning System). Teknologi ini dengan mudah Kamu temukan di perangkat modern seperti ponsel.

Tahukah Kamu, apa yang sering Kamu gunakan tersebut melibatkan satelit? Satelit navigasi bekerja mengirimkan sinyal dari angkasa untuk memberikan informasi navigasi yang tepat bagi manusia Bumi. Selain GPS dalam ponsel, satelit navigasi juga bekerja untuk memantau pergerakan kapal laut dan pesawat terbang.

Satelit Hawk Eye
Satelit Hawk Eye – Sumber: EO POrtal

6. Satelit Observasi Bumi

Selain mengamati cuaca di Bumi, satelit juga ada yang berfungsi untuk mengamati Bumi dalam skala yang lebih umum. Terutama, berhubungan dengan lingkungan. Misalnya memantau area yang sulit manusia jangkau, memantau danau gletser, kutub, atau peta daerah terdampak bencana seperti gempa.

Biasanya, satelit semacam ini bergerak di orbit rendah (Low earth orbit) dan memiliki teknologi untuk menampilkan jenis citra tertentu bagi manusia di Bumi.

Satelit LANDSAT
Satelit LANDSAT – Sumber: NASA

7. Satelit Tenaga Surya (Solar Power) 

Sebagai bentuk upaya menemukan energi alternatif selain dari energi berbahan fosil semisal BBM, manusia sejak sekitar tahun 1970 sudah mencoba membuat satelit ini. Satelit tenaga surya bekerja untuk menyerap energi dari sinar matahari lalu mendistribusikannya ke Bumi lewat sinar mikro. 

Sayangnya, sampai saat ini cara ini masih dianggap kurang ekonomis. Namun, sejumlah negara seperti AS, Cina, Inggris, Rusia, hingga Jepang, masih berusaha untuk terus mengembangkannya. Mereka masih percaya, bahwa pada akhirnya ini akan berhasil.

satelit solar power
Satelit solar power – Sumber: ESA

8. Satelit Militer

Untuk kepentingan keamanan dan perang, sebagian negara juga memfungsikan satelit. Namun tentu saja, proyek-proyek satelit militer umumnya bersifat rahasia.

Dengan bantuan satelit, suatu negara dapat melakukan pengintaian terhadap musuh sebagai dasar melakukan tindakan militer tertentu. Untuk menunjang fungsinya, satelit ini biasanya dibekali dengan kelengkapan teknologi yang ada dalam satelit komunikasi, navigasi, atau observasi.

Satelit Beijing-3
Satelit Beijing-3 – SUmber: China Arms

Jenis Satelit Berdasarkan Tipe Orbit

Kamu mungkin sudah tahu, ada ribuan satelit yang mengorbit Bumi. Fakta tersebut, membuat manusia tak memungkiri, bahwa potensi terjadi tabrakan antar satelit itu selalu ada.

Sejarah mencatat, pada tahun 2009 terjadi tabrakan antar satelit, yakni Iridium 33 milik Amerika Serikat dengan Kosmos-2251 milik Rusia. Keduanya bertabrakan di atas ketinggian 789 kilometer dari permukaan Bumi.

Diantara yang bisa manusia lakukan untuk menghindari resiko tersebut adalah mempersiapkan orbit yang akan satelit lalui saat mengangkasa. Jadi, ini merupakan salah satu fungsi orbit satelit yang terpenting.

Ada 3 jenis satelit buatan berdasarkan zona orbit yang menjadi tempat satelit berputar. Pembagian masing-masing orbital ini berdasarkan jarak ketinggiannya dari permukaan Bumi. Ketiga  jenis orbital dalam satelit tersebut antara lain:

jenis orbit satelit buatan

1. LEO (Low Earth Orbit)

Hingga kini, LEO menjadi orbit paling padat dengan satelit. Hal ini dapat dimaklumi, karena ada berbagai jenis satelit yang cocok untuk mengangkasa di orbit ini. 

Sebut saja satelit cuaca, observasi Bumi (lingkungan), satelit astronomi (teleskop), hingga satelit untuk mengintai dalam kepentingan militer.

2. MEO (Medium Earth Orbit)

Menjadi orbit pertengahan, sebagian ahli astronomi menempatkan MEO sebagai orbit yang berada di ketinggian 10.000 – 20.000 kilometer dari permukaan Bumi.

Namun, ESA membuat simplifikasi dengan menyebutkan bahwa MEO adalah orbit di ketinggian manapun selama berada di antara LEO dan GEO (Orbit tertinggi).

Mengingat jaraknya lebih jauh dari Bumi, satelit yang terletak di MEO membutuhkan waktu 6 hingga 12 jam untuk mencapai satu kali putaran Bumi.

Jenis satelit yang biasanya mengorbit di tipe orbit satelit ini adalah satelit komunikasi dan navigasi. Pada ketinggian ini, satelit memiliki delay propagasi kecepatan rambat dan jarak transmisi lebih besar.

3. GEO (Geostationary Earth Orbit)

Istilah Geostasioner ini merujuk pada fakta bahwa pada jarak orbit ini, satelit mampu memiliki periode yang sama persis dengan waktu rotasi Bumi. Sebagaimana diketahui, rotasi Bumi memerlukan waktu 23 jam 56 menit. Maka, selama itu pula satelit di GEO mengkhatamkan satu kali orbitnya.

Dengan demikian, satelit yang ada di ketinggian GEO seolah-olah akan terlihat diam tidak bergerak, karena pergerakannya sama cepatnya dengan rotasi Bumi. Orbit GEO ini berada di ketinggian 35.786 kilometer. 

Satelit pertama yang mengorbit di GEO pada tahun 1964 difungsikan sebagai satelit komunikasi (televisi). Dengan bantuan satelit televisi di orbit GEO, manusia tak memerlukan antena bergerak untuk menangkap sinyal, karena satelit ini akan selalu searah dengan antena di Bumi.

Selain untuk kepentingan komunikasi, di GEO juga ada satelit penginderaan jauh dan pertahanan.

Jenis Pita (Band) Frekuensi Satelit

Dalam proses transmisi informasinya, satelit komunikasi mengirimkan gelombang dengan jumlah yang berbeda-beda. Masing-masing band frekuensi ini punya batas atas dan batas bawah jumlah gelombang yang sudah ditentukan untuk manusia tangkap di Bumi sebagai penerima (downlink).

Berbagai satelit yang mengudara, memiliki pita frekuensi tertentu. Sejauh ini, ada beberapa jenis band frekuensi satelit dengan masing-masing karakter yang berbeda.

1. L-Band

L-Band memiliki pita frekuensi pada kisaran 1-2 GHz. Gelombang ini lebih sering digunakan untuk kebutuhan telepon satelit untuk komunikasi di laut/darat/udara. GPS juga menggunakan frekuensi L-Band.

2. S-Band

Pita frekuensi S-Band ada pada rentang 2 hingga 4 GHz. Satelit untuk kepentingan radar cuaca atau kapal biasanya menggunakan S-Band. NASA juga menggunakannya untuk berkomunikasi dengan ISS serta pesawat ulang-alik yang mereka kirimkan ke angkasa. 

3. C-Band

C-Band adalah pita frekuensi yang dapat manusia gunakan untuk menangkap sinyal dari jaringan televisi. Berada pada rentang 4-8 GHz, C-Band memiliki daya tahan  terhadap gangguan hujan, sehingga sangat cocok bagi orang-orang yang tinggal di wilayah dengan curah hujan tropis. Termasuk, di Indonesia.

4. X-Band

Biasanya, gelombang X-Band penggunaannya untuk kepentingan militer dan pertahanan. Baik untuk pemantauan cuaca, kontrol lalu lintas udara, lalu lintas kapal laut, deteksi kecepatan kendaraan, hingga pelacakan pertahanan. Sinyal X-Band ada pada pita frekuensi 8-12 GHz.

5. Ku-Band

Frekuensi satelit ku-band adalah pita frekuensi untuk satelit komunikasi pertama dunia luncurkan, yakni Telstar. Memiliki band frequency 12-18 GHz, Ku-Band sering digunakan untuk menikmati siaran televisi. 

6. Ka-Band

Selain untuk siaran televisi, Ka-Band juga kerap manusia gunakan pada radar jarak dekat yang ada di pesawat militer. Kelebihan Ka-Band adalah kemampuannya menyediakan bandwith lebih besar, sehingga kapasitas layanan frekuensi ini juga lebih besar.

Jenis Citra Satelit

Berdasarkan data dari Union of Concerned Scientists (UCS) pada tahun 2021, tercatat ada 971 satelit yang mengorbit untuk kepentingan observasi Bumi.

Fungsi ini baik yang berhubungan dengan pengamatan lingkungan, cuaca, militer, dan sebagainya. Data yang satelit jenis ini berikan kepada manusia berupa gambar atau citra. 

Sebagian perusahaan atau lembaga yang mengambil citra satelit, menjual gambarnya kepada perusahan lain seperti Google.

Secara garis besar, citra spasial yang dihasilkan oleh berbagai satelit observasi yang mengorbit Bumi terbagi menjadi tiga jenis.

1. Citra Spasial Resolusi Rendah

Citra resolusi rendah hingga menengah merupakan gambar yang satelit tampilkan dengan ukuran pixel yang besar-besar. Efeknya, gambar dari citra ini kurang detail.

Standar citra satelit masuk dalam kategori rendah adalah resolusinya lebih besar dari 30 meter. Salah satu contoh dari jenis ini adalah citra Satelit MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) yang beroperasi pada satelit Terra.

citra satelit MODIS
Contoh citra yang ditampilkan oleh Satelie MODIS dengan kualitas resolusi rendah – Sumber: NASA

2. Citra Spasial Resolusi Menengah

Memiliki kualitas resolusi menengah, citra satelit ini tentu saja memiliki kualitas gambar yang lebih baik. Ukuran resolusi spasial citra ini antara 4 hingga 30 meter. 

Ada cukup banyak citra satelit populer yang masuk dalam kategori menengah (mid), misalnya citra dari proyek Satelit LandSAT, SPOT (Satellites Pour l’Observation de la Terr), serta Sentinel.

citra Bumi dari satelit LANDSAT
Citra Bumi dari satelit LANDSAT – Sumber: Gigs Geography

3. Citra Spasial Resolusi Tinggi

Citra satelit dapat masuk dalam kategori tinggi apabila memiliki resolusi spasial sama dengan atau di bawah 4 meter. Gambar yang citra ini hasilkan tentu saja tampak detail dan lebih nyata.

Citra dari Satelit Quickbird termasuk yang paling tinggi, karena satelit ini mampu menyajikan gambar dengan resolusi spasial hingga 0,61 meter. Selain Quickbird, nama-nama satelit lain yang ada dalam kategori ini antara lain GeoEye, IKONOS, dan Pleiades.

Untuk mendapatkan gambar-gambar dengan resolusi tinggi, umumnya membutuhkan biaya yang juga tinggi. 

citra satelit geoeye
Citra dari satelit GeoEye – Sumber: GIM

Jenis Satelit Buatan Berdasarkan Kepentingan

Setiap satelit yang mengangkasa, mewakili kepentingan pihak-pihak tertentu sejak proyek satelit tersebut dibuat. Secara garis besar, ada yang membawa kepentingan bisnis dan negara.

satelit dan kepentingannya

1. Satelit Komersial

Satelit ini meluncur dengan membawa kepentingan bisnis dalam proyeknya. Tentu saja, yang meluncurkannya umumnya perusahaan yang memang profit oriented. Salah satu pemain besar dalam bisnis satelit adalah SpaceX milik Elon Musk. 

Bukan hanya mengembangkan satelit, SpaceX juga bekerja untuk mengembangkan teknologi pendukung satelit, misalnya roket.

Faktanya, kini satelit komersial adalah satelit dengan jumlah paling dominan. Bahkan, lebih dari separuh satelit yang  mengorbit saat ini masuk dalam kategori satelit komersial.

gambar satelit starlink
Gambar satelit Starlink, satelit dengan fungsi internet kecepatan tinggi dari SpaceX – Sumber: GeekWire

2. Satelit Pemerintah (Negara)

Sebagian negara besar dunia menaruh perhatian pada perkembangan teknologi satelit. Mereka mengeluarkan anggaran besar untuk merampungkan berbagai riset untuk menghasilkan satelit yang dapat bermanfaat untuk negaranya dan meningkatkan eksistensinya.

Saat ini, Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak memiliki satelit. Indonesia  memiliki beberapa satelit negara yang operasionalnya berada dalam pengelolaan Telkom sebagai BUMN dengan fokus pengembangan telekomunikasi.

Satelit pemerintah juga terbagi lagi kepentingannya. Ada yang berfungsi untuk membantu urusan masyarakat sipil dan ada juga untuk membantu militer.

Infografis

Sebenarnya, kalau kita membahas macam-macam satelit buatan, rincian pembahasannya akan sangat panjang. Mengingat, pengkategoriannya memang sangat banyak.

Misalnya, kita bisa membahas lebih jauh tentang jenis-jenis satelit untuk masing-masing fungsinya. Faktanya, satelit komunikasi juga memiliki jenis-jenis, begitu pula satelit navigasi, satelit cuaca, dan lainnya. Semuanya manusia buat dengan teknologi yang berbeda-beda dan memiliki manfaat spesifik.

Akhir kata, mudah-mudahan pengklasifikasikan yang sudah kami bahas di atas untuk sementara dapat mencukupi rasa penasaran Kamu mengenai jenis satelit buatan. Oh ya, kami juga punya pembahasan lain seputar satelit buatan yang tak kalah menarik dan informatif lho!

Baca Juga!

Leave a Comment

Artikel Pilihan

Artikel Terbaru