Mengetahui berat jenis solar kapal bukan hanya soal mengetahui besaran massa bahan bakar per volumenya. Kamu juga perlu memahami implikasinya terhadap kinerja mesin.
Nah, artikel ini akan mengajakmu mengeksplorasi berbagai macam bahan bakar untuk kapal laut, spesifikasinya, dan perbedaan solar kapal dan solar darat.
Daftar isi
Solar Kapal vs Solar Darat
Bicara soal berat jenis, solar kapal memiliki berat jenis yang lebih tinggi daripada solar yang umumnya digunakan untuk kendaraan darat. Komposisi dan kualitas standar yang berbeda membuat keduanya tidak sama, meskipun sama-sama bernama ‘solar’. Simak perbandingan solar kapal vs darat berikut ini.
Solar Kapal | Solar Darat | |
Komposisi dan Spesifikasi | Kandungan sulfur lebih tinggi namun terdapat beberapa pilihan berdasarkan tingkat sulfurnya. | Tingkat sulfur lebih rendah untuk efisiensi kendaraan darat |
Tujuan Penggunaan | Desain khusus untuk operasional di laut | Penggunaannya untuk kendaraan sehari-hari dan mesin industri |
Dampak Lingkungan | Sulfur yang tinggi membuat dampak lingkungan lebih terasa. Namun, saat ini sudah ada beberapa opsi yang lebih ramah lingkungan. | Cenderung lebih ramah lingkungan daripada solar kapal |
Harga | Harga tergantung ketersediaan, jenis solar, dan regulasi di perairan setempat | Harga cukup stabil |
Kualitas dan Densitas | Densitas dan viskositas lebih tinggi | Menyesuaikan kebutuhan kendaraan darat |
Apa Saja Jenis Bahan Bakar Kapal?
Seperti penjelasan sebelumnya, ada beberapa jenis bahan bakar yang digunakan untuk menjalankan kapal. Selain harganya, kualitas dan dampak lingkungan masing-masing bahan bakar memiliki perbedaan yang signifikan.
1. HFO (Heavy Fuel Oil)
Bahan bakar yang satu ini umumnya untuk menjalankan mesin kapal dan pembangkit listrik. Namun, karakternya yang kental dan berat membuat jenis bahan bakar yang satu ini memerlukan pemanasan sebelum digunakan.
HFO juga memiliki kandungan sulfur yang tinggi di antara jenis bahan bakar yang lain yang digunakan oleh kapal laut. Namun, karena densitas dan viskositasnya lebih rendah, umur penyimpanan HFO cukup lama – paling lama di antara bahan bakar lainnya.
Perlu kamu ketahui kalau HFO mengeluarkan emisi sulfur oksida yang tinggi oleh karena itu, regulasi internasional membatasi penggunaan bahan bakar yang satu ini.
2. MFO (Marine Fuel Oil)
Marine fuel oil adalah bahan bakar yang merupakan campuran HFO dengan diesel ringan. Efisiensinya ini menjadi alasan kapal-kapal komersial menggunakan MFO.
Selain itu, karakternya juga lebih encer dan lebih ringan daripada hard fuel oil. Hal tersebut juga membuat emisinya lebih rendah. Bahkan biaya operasionalnya juga lebih murah daripada bahan bakar lainnya.
3. MDO (Marine Diesel Oil)
Spesifikasi solar kapal yang satu ini memang didesain khusus untuk mesin kapal. Berat jenisnya lebih ringan dari HFO namun sedikit lebih berat dari solar biasa.
MDO juga memiliki kandungan sulfur yang lebih rendah sehingga lebih bersih ketika pembakaran. Bahkan MDO tidak memerlukan pemanasan sebelum menggunakannya.
4. LNG (Liquified Natural Gas)
LNG merupakan akronim dari liquified natural gas. Seperti namanya, bahan bakar ini berasal dari gas alam yang dicairkan menggunakan suhu yang sangat rendah.
Treatment tersebut membuat pengangkutan dan penyimpanan lebih mudah. Agar tetap stabil, LNG memerlukan suhu -162 derajat Celcius. Selain itu, bahan bakar yang satu ini mengeluarkan emisi CO2, NOx, dan SOx yang lebih rendah daripada bahan bakar berbasis minyak.
LNG dapat digunakan sebagai bahan bakar kapal alternatif pengganti solar, sebagai penggerak kapal yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
5. Bahan Bakar Alternatif
Biofuel dan hidrogen menjadi jenis bahan bakar alternatif yang bisa dipertimbangkan untuk bahan bakar kapal laut. Biofuel yang berasal dari bahan organic mampu memberikan tenaga dengan emisi karbon yang lebih rendah.
Sedangkan, hidrogen yang terkelola dengan baik juga memberikan energi tanpa emisi polutan sama sekali.
Baca juga: Cara Menghitung Pemakaian Bahan Bakar Solar pada Kapal Laut
Kesimpulan
Bahan bakar kapal memiliki berbagai jenis dan spesifikasi, yang masing-masing menawarkan kelebihan dan kekurangan tersendiri. Selain memperhatikan performa kapal dan harganya, memilih bahan bakar yang tepat akan mengurangi dampak buruk pada lingkungan.
Namun, bahan bakar berbasis minyak seperti HFO, MFO, dan MDO masih mendominasi dalam industri pelayaran. Kabar baiknya, regulasi internasional yang ketat terkait emisi membuat bahan bakar alternatif seperti LNG, biofuel, dan hidrogen semakin mendapatkan perhatian.
Demikian informasi tentang berat jenis solar kapal berdasarkan tipe bahan bakarnya. Semoga bermanfaat dan selamat berlayar!