Meski letaknya jauh dari Bumi, satelit sangat bermanfaat bagi manusia. Wawasan seputar satelit di artikel ini akan membantu kamu memahami seberapa penting benda angkasa ini bagi kehidupan manusia.
Kita mungkin sepakat, bahwa Bumi ini luas dan besar. Namun, setelah kita memiliki cukup wawasan seputar satelit, kita akan berpikir bahwa Bumi tak sebesar bayangan kita sebelumnya.
Tahukah kamu, puluhan, ratusan hingga jutaan kilometer dari permukaan Bumi, ada banyak sekali benda semesta lain yang beredar. Salah satunya, satelit. Ribuan satelit beredar mengelilingi Bumi di ruang angkasa setiap waktu.
Dalam artikel ini, kami akan membantu kamu mendapatkan sejumlah pengetahuan dasar seputar satelit, meliputi:
- Definisi satelit
- Jenis-jenis satelit dan perbedaannya.
- Satelit dan orbit, penjelasan tentang hubungan keduanya.
- Fungsi satelit bagi manusia dan makhluk hidup lain secara umum.
- Sejumlah contoh dan gambar satelit untuk membantu kamu memvisualisasi satelit.
Daftar isi
Apa itu Satelit?
Satelit itu apa sih? Secara bahasa, satelit secara umum kerap didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang kecil yang berputar mengorbit di sekitar sesuatu yang lebih besar.’
Dengan kata lain, kadang-kadang istilah satelit juga digunakan untuk menjelaskan topik lain di luar pembahasan astronomi. Misalnya, dalam topik geopolitik, ada istilah negara satelit yang maknanya negara yang berada dalam kontrol negara yang lebih besar.
Namun, karena kita sedang membahas satelit sebagai benda di angkasa, kita abaikan arti lainnya untuk sementara waktu.
Satelit dalam topik astronomi didefinisikan oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration) sebagai ‘benda yang mengorbit di sekitar benda lain di luar angkasa.’
Sementara itu, secara lebih spesifik, Cambridge Dictionary membagi istilah satelit dalam konteks ini lewat dua pengertian:
- Satelit adalah benda alam yang bergerak mengelilingi benda yang lebih besar di ruang angkasa.
- Satelit adalah perangkat yang dikirim ke luar angkasa untuk melakukan perjalanan mengelilingi Bumi, digunakan untuk mengumpulkan informasi.
Perbedaan Satelit Alami dan Buatan
Meski sama-sama ada di angkasa, antara satelit alami dan buatan punya sejumlah perbedaan. Bukan hanya dari sisi asal-usulnya, namun juga dari aspek lain seperti fungsi, pusat orbit, dan lainnya.
Agar lebih jelas, kamu bisa perhatikan tabel perbedaan berikut ini:
Aspek Pembeda | Satelit Alami | Satelit Buatan |
Asal-usul | Merupakan benda alam yang diciptakan oleh Tuhan melalui proses tertentu. | Merupakan perangkat teknologi buatan yang sengaja manusia kirimkan dari Bumi menggunakan roket untuk mengorbit di luar angkasa. |
Kontrol | Pergerakannya di luar jangkauan manusia; tidak bisa terkontrol. | Pergerakan dan peredarannya dapat manusia kontrol dari Bumi lewat teknologi tertentu. |
Masa edar | Permanen, hanya Tuhan yang tahu. | Temporer, orbitnya dapat diperkirakan sesuai dengan teknologi yang manusia rancang saat mengirimnya. |
Pusat Orbit | Mengorbit di sejumlah planet lain selain Bumi. | Hanya mengorbit Bumi. |
Fungsi | Fungsi tidak dapat dikendalikan, sesuai dengan mekanisme Tuhan. Misalnya Bulan sebagai satelit Bumi berfungsi sebagai patokan waktu dan penanggalan. | Fungsi beragam, dapat manusia set up sebelum mengirimkannya. Ada yang berfungsi sebagai alat observasi, navigasi, komunikasi, dan lainnya. |
Sejarah | Ada bersamaan dengan proses tata surya. | Pertama kali beredar pada tahun 1957, saat Sputnik 1 manusia luncurkan. |
Bagaimana, sudah jelas kan perbedaan keduanya? Dari sekian banyak perbedaan, yang paling prinsipil adalah:
Satelit alami proses penciptaan dan peredarannya mengikuti ‘hukum alam’, sedangkan satelit buatan oleh manusia.
Orbit
Ketika kamu berusaha memahami satelit, kamu juga perlu memahami orbit, yang diyakini sebagai jalur berputarnya satelit dalam mengelilingi Bumi.
Dalam definisi NASA, orbit adalah lintasan teratur dan berulang yang dilalui oleh satu objek di ruang angkasa mengelilingi objek lainnya.
Dengan kata lain, orbit adalah lintasan yang satelit lalui secara teratur dan terus menerus selama berada di luar angkasa. Setiap satelit, memiliki orbitnya masing-masing saat mengelilingi benda lainnya.
Kira-kira begini ilustrasi orbit, seperti garis elips yang melingkari Bumi.
Satelit Bumi, yakni Bulan, memiliki orbit yang membuatnya memiliki waktu konsisten saat mengelilingi Bumi. Dengan jalur orbitnya, Bulan membutuhkan waktu sekitar 27 hingga 29 hari untuk satu kali berkeliling secara terus menerus.
Setiap satelit buatan yang manusia kirimkan untuk mengelilingi Bumi juga memiliki orbit masing-masing. Manusia membuat teknologi dan melakukan kontrol agar setiap satelit yang beredar patuh pada garis edarnya.
Bayangkan jika setiap satelit buatan yang meluncur tak memiliki orbit. Resiko antar satelit bertabrakan pasti tidak dapat terhindarkan. Hal ini jelas merugikan pengirimnya, karena biaya untuk membuat satelit jelas tidak sedikit.
Untuk itu, manusia sudah membagi letak lintasan orbit ini ke dalam zona berdasarkan jaraknya dari Bumi untuk meminimalisir terjadinya resiko di atas. Ketiganya adalah:
- LEO (Low Earth Orbit): lintasan satelit yang ada pada rentang ketinggian 160 kilometer sampai 1600 kilometer dari permukaan Bumi.
- MEO (Medium Earth Orbit): lintasan satelit yang memiliki orbit dalam jarak ketinggian antara 10.000 hingga 20.000 kilometer dari permukaan Bumi.
- GEO (Geosynchronous Earth Orbit): lintasan satelit terjauh yang letaknya ada di ketinggian 35.786 kilometer dari Bumi.
Perbedaan ketiga orbit di atas juga turut berdampak pada waktu orbit masing-masing satelit. Semakin dekat jaraknya dengan Bumi, maka semakin cepat juga potensi waktu edarnya.
Fungsi Satelit
Tidak ada sesuatu yang sia-sia. Semua hal yang diciptakan, pasti ada fungsi yang dimilikinya. Demikian pula dengan satelit.
Baik satelit alami maupun buatan, memiliki fungsi yang sama-sama penting dan bermanfaat. Kalau kamu sudah tahu fungsinya, pasti kamu akan menyadari betapa dekat pengaruh satelit bagi kehidupan manusia sehari-hari.
Fungsi Satelit Alami
Dari sekian banyak satelit alami yang beredar di tata surya, satelit yang memberikan fungsinya secara langsung bagi manusia hanyalah Bulan.
Bulan merupakan satu-satunya satelit alami yang Bumi miliki. Jumlahnya sangat jauh dengan Planet Saturnus yang dalam catatan NASA memiliki 82 satelit.
Meskipun Bumi hanya punya satu satelit alami, tapi manfaat satelit alami Bumi ini cukup banyak, antara lain:
- Pada malam hari, Bulan memberikan cahaya untuk kelangsungan hidup manusia di Bumi.
- Perputaran Bulan menjadi patokan yang memudahkan manusia dalam membuat sistem waktu dan penanggalan.
- Gaya gravitasi yang saling tarik menarik antara Bulan dan Bumi membuat air laut bisa pasang dan bisa surut. Pasang-surut ini bukan hanya bermanfaat manusia, namun juga kehidupan makhluk hidup lain di lautan.
- Bulan membantu mencegah potensi pemanasan global karena kemampuannya mengurangi sinar ultraviolet yang masuk ke Bumi.
- Bulan membantu menghindari peristiwa tabrakan pada pusat orbit satelit. Dengan gaya gravitasi yang Bulan miliki, Bulan dapat menarik berbagai benda kecil di sekitarnya sehingga menghilangkan risiko tersebut.
Fungsi Satelit Buatan
Mengenai fungsi satelit buatan, fungsinya tak kalah beragam. Prinsipnya, satelit ini manusia buat menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pembuatnya di Bumi.
Karena sifatnya yang seperti itu, dari waktu ke waktu fungsinya bisa berubah dan bertambah. Adapun sejauh ini, satelit sudah manusia fungsikan untuk berbagai kepentingan berikut:
- Memperkirakan cuaca; dengan menggunakan jenis satelit buatan ini, ahli meteorologi menggunakan informasi mengenai suhu, kecepatan angin, pola awan, serta curah hujan dari satelit untuk memberikan prediksi.
- Mempermudah komunikasi; satelit buatan ada yang fungsinya menjadi alat relay sinyal dari satu titik ke titik lain. Ini sangat membantu manusia menggunakan telepon, radio, hingga televisi.
- Observasi dan eksplorasi; manusia dapat dengan mudah mengamati berbagai hal yang ada di seluruh belahan Bumi maupun di bagian tata surya lain. Daerah dalam Bumi lain yang sulit manusia jangkau seperti kutub, dapat terpantau dengan bantuan satelit.
- Navigasi; membantu manusia untuk memetakan Bumi dan arah ketika melakukan perjalanan. Teknologi GPS yang mungkin sering kita gunakan, juga termasuk bagian dari kemudahan yang satelit navigasi berikan.
- Alat militer; sebagian negara memfungsikan satelit untuk sistem pertahanan militernya agar terhindar dari ancaman musuh.
Contoh dan Gambar Satelit
Contoh satelit sekaligus gambarnya mungkin kamu butuhkan untuk lebih memahami topik ini. Kami telah menghimpun sejumlah gambar visual untuk beberapa satelit yang penting dan menarik untuk kamu ketahui, diantaranya:
- Bulan
Bulan adalah satelit alami satu-satunya yang mengelilingi Bumi. Jika dari jauh ia terlihat indah, maka ini tampilan dari jarak yang lebih dekat. Bagaimana, tetap indah bukan?
- Ganymede
Satelit yang mengorbit di Planet Jupiter ini menjadi yang terbesar diantara banyaknya satelit alami. Menariknya, ukurannya bahkan lebih besar dari Planet Merkurius.
- Sputnik 1
Uni Soviet adalah negara yang meluncurkan satelit buatan pertama-kali pada tahun 1957. Peluncuran Sputnik 1 menjadi pemicu Perlombaan Antariksa antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat.
- Palapa
Palapa adalah satelit Indonesia pertama yang beredar di angkasa. Pada 9 Juli 1976, satelit ini meluncur. Hingga kini, tanggal 9 Juli pemerintah tetapkan sebagai Hari Satelit Palapa.
- International Space Station
Satelit ini merupakan mega proyek dari sejumlah lembaga antariksa dunia. Mulai dari NASA (Amerika Serikat), Roscosmos (Rusia), ESA (Uni Eropa), JAXA (Jepang), dan CSA (Kanada).
- Nav-Star
Meluncur dari Amerika Serikat, Nav-Star merupakan satelit pertama yang berfungsi sebagai pendukung teknologi GPS. Selanjutnya, kita bisa menyaksikan bagaimana satelit GPS terus berkembang dan teknologinya sangat membantu manusia.
- Helios Probe
Berada pada orbit LEO dengan ketinggian 1500 kilometer dari Bumi, Helios Probe menjadi salah satu satelit buatan tercepat di dunia. Dalam rentang 1-2 jam saja, ia mampu mencapai satu kali keliling.
- Telstar 1
Telstar 1 yang mengorbit pada 1962, adalah satelit pertama yang meluncur untuk tujuan komunikasi. Meski kini sudah tidak beroperasi lagi, tapi proyek Telstar adalah perintis bagi berbagai satelit komunikasi setelahnya.
Infografis
Wawasan seputar satelit, idealnya memberi sinyal kesadaran bagi kita, bahwa alam semesta ciptaan Tuhan sungguh luar biasa. Termasuk, atas kuasa-Nya, manusia sebagai makhluk yang cerdas dari waktu ke waktu mampu berinovasi menghadirkan teknologi canggih.
Bukan tak mungkin berkaca pada tren dan informasi yang ada, akan ada semakin banyak lagi satelit buatan canggih yang manusia luncurkan.
Kami harap sih, diantara kamu yang telah membaca tulisan ini, mudah-mudahan kelak ada yang terlibat dalam proses pembuatan, peluncuran, atau pengoperasian satelit. Bagaimana, ada yang berminat?