Bagi Kamu yang sering naik pesawat terbang, pastinya Kamu pernah mengalami insiden dimana penerbangan Kamu dibatalkan karena adanya angin kencang. Namun sebenarnya seberapa besar pengaruh kecepatan angin terhadap penerbangan pesawat?
dan apakah angin hanya terdiri dari 1 jenis saja? Jika lebih dari satu, jenis angin apa saja yang bisa mempengaruhi penerbangan pesawat? Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, cara terbaik tentunya hanya dengan menyimak sejumlah informasi penting di bawah ini.
Daftar isi
Apa Pengaruh Kecepatan Angin Terhadap Penerbangan Pesawat?
Disadari atau tidak, selain tekanan udara, hujan, dan juga salju. Ternyata, faktor angin juga sangat berpengaruh pada penerbangan pesawat. Meskipun memang tidak semua maskapai penerbangan membatalkan penerbangannya karena faktor ini.
Namun tidak bisa dipungkiri, bahwa ada sebagian maskapai yang lebih memilih untuk membatalkan jadwal penerbangan, dibandingkan dengan mengambil resiko untuk menerbangkan pesawatnya dalam kondisi berangin.
Pertanyaannya kini adalah seberapa besar pengaruh kecepatan angin terhadap penerbangan pesawat? Jika Kamu ingin tahu, ini dia beberapa diantaranya:
1. Bisa Mengubah Gaya Pesawat Terbang
Dengan adanya angin yang bergerak sangat cepat dan kencang, bukan tak mungkin hal ini akan membuat gaya pesawat saat terbang menjadi berubah. Dimana saat pesawat tersebut seharusnya melakukan gaya dorong, justru malah menjadi gaya hambat.
Begitu juga jika pada mulanya, pesawat tersebut akan melakukan gaya angkat pesawat, namun karena adanya pengaruh kecepatan angin terhadap penerbangan, justru membuat pesawat tersebut mengalami masalah dalam gaya berat.
2. Menentukan Arah Pesawat
Selain bisa mengubah gaya dari pesawat terbang itu sendiri, efek angin terhadap pesawat ini salah satunya bisa menentukan arah pesawat nantinya, yang terjadi sewaktu pesawat tersebut hendak take off (lepas landas), maupun saat akan melakukan pendaratan (landing).
Dalam arti, saat angin berhembus dengan kencang, pada umumnya, pesawat akan take off dan landing pada arah yang berlawanan dengan angin tersebut. Hal ini dilakukan, tentunya agar pesawat tersebut bisa melakukan gaya angkat secara optimal, tanpa perlu terganggu oleh adanya kecepatan angin yang tinggi.
3. Berpengaruh pada Ketinggian Pesawat
Meskipun memang ketinggian pesawat ini juga dipengaruhi oleh jenis pesawat itu sendiri. Dalam arti, pesawat jenis helikopter maupun pesawat berukuran kecil umumnya melakukan penerbangan dengan ketinggian rendah (kurang dari 3 km).
Sementara pesawat jenis komersial, biasanya akan melakukan penerbangan dengan ketinggian menengah (8 km), serta ketinggian di atas 8 km. Meskipun demikian, bukan tak mungkin, pengaruh kecepatan angin terhadap penerbangan ini juga akan berdampak pada ketinggian dari pesawat yang terbang di hari itu.
Misalnya, pesawat yang biasa diterbangkan di ketinggian lebih dari 8 km, bukan tak mungkin akan mengubah ketinggian penerbangannya, hingga di bawah 8 km, dengan memilih penerbangan dengan ketinggian menengah, bilamana pada saat itu, angin bertiup dengan kecepatan tinggi.
3 Jenis Angin yang Berpengaruh pada Penerbangan Pesawat
Selain pengaruh-pengaruh diatas, perilaku pesawat dalam angin juga bisa dipengaruhi dari jenis angin yang bertiup saat itu. Dalam arti, selain karena kecepatan angin, jenis angin juga bisa menjadi faktor penentu mengapa pesawat akhirnya mengubah gaya penerbangannya, arah take off dan landing, serta mengubah tingkat ketinggian penerbangan.
Dimana jenis angin yang dimaksud antara lain:
1. Headwind
Jenis angin yang pertama dikenal dengan nama headwind. Dimana jenis angin ini merupakan salah satu angin yang bergerak dengan kecepatan tinggi, yang melaju/bertiup secara langsung ke arah depan pesawat.
Biasanya, angin dengan jenis headwind ini akan langsung menyulitkan pilot dan co-pilot dalam menerbangkan pesawat. Jika dalam kecepatan tinggi, bukan tak mungkin, hal ini akan membuat pesawat oleng, yang bisa menimbulkan kecelakaan pesawat.
Karena besarnya dampak/pengaruh kecepatan angin terhadap penerbangan dari jenis angin headwind ini. Maka tidak sedikit maskapai penerbangan yang akan membatalkan jadwal penerbangan. Bilamana di hari itu, perusahaan maskapai tersebut menerima kabar mengenainya munculnya headwind yang menghadang setiap pesawat yang terbang di hari tersebut.
2. Tailwind
Selain headwind, dalam dunia penerbangan juga dikenal adanya angin dengan jenis tailwind. Dimana angin yang dimaksud merupakan salah satu jenis angin yang bertiup secara langsung ke bagian belakang pesawat.
Sama halnya dengan headwind, tailwind juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi dunia penerbangan. Dengan kata lain, jika pesawat tersebut tidak dilengkapi dengan ekor pesawat yang didesain dengan teknologi mutakhir, maka bukan tak mungkin, pesawat tersebut akan oleng, karena tidak mampu menahan kecepatan angin yang bertiup sangat kencang.
3. Crosswind (Angin Silang)
Jenis angin lainnya yang sering memberikan pengaruh yang cukup besar bagi dunia penerbangan yaitu angin dengan jenis crosswind (angin silang). Dimana jenis angin ini biasanya bertiup dari dan ke arah lainnya, selain ke bagian depan dan belakang pesawat.
Meskipun pengaruh kecepatan angin terhadap penerbangan pesawat dari jenis crosswind ini tidak begitu besar dibandingkan yang diakibatkan oleh headwind dan juga tailwind. Namun tetap saja, jika kecepatan dari angin silang (crosswind) ini cukup tinggi, maka bukan tak mungkin akan menyulitkan pilot dalam menerbangkan pesawat.
Dari penjelasan diatas bisa diketahui bahwa pengaruh kecepatan angin terhadap penerbangan pesawat antara lain bisa mempengaruhi gaya pesawat, arah take off dan landing pesawat, serta bisa mempengaruhi ketinggian dari penerbangan pesawat itu sendiri. Semoga informasi diatas bisa menambah wawasan Kamu mengenai dunia penerbangan!